Diet merupakan pengaturan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seorang tertentu untuk mendapatkan keseimbangan nutrisi dan mempertahankan kesehatan tubuh atau singkatnya adalah intake asupan makanan yang dibutuhkan oleh seorang. Namun saat ini kebanyakan orang mengartikan diet sebagai upaya seseorang untuk dapat menurunkan berat badan, padahal diet tidak hanya mengacu pada penurunan berat badan namun dapat pula digunakan untuk menaikkan berat badan, mempertahankan berat badan, atau menjaga kondisi tubuh untuk tetap dalam keadaan sehat.
Pada jaman sekarang ini, banyak sekali menu diet yang ditawaran dengan berbagai kelebihan-kelebihan maupun kekurangannya dan tak jarang pula terdapat diet yang cukup ekstrem namun tetap banyak dilakukan oleh orang-orang agar dapat mendapatkan berat badan yang diigingkan. Salah satu diet yang sangat ekstrim dan berbahaya ini ada tapeworm diet atau diet cacing pita yang cukup populer dikalangan masyarakat Amerika Serikat dan Meksiko.
Seperti yang dilansir pada health.liputan6.com, pada 1900-an diet cacing pita mulai diiklankan. Beberapa tahun kemudian, penyanyi opera asal Amerika, Maria Callas, tergiur untuk mencoba memasukan cacing pita ke dalam ususnya untuk menurunkan berat badan. Padahal saat itu, diet ini hanya dianggap mitos, karena terlalu berisiko namun ia tetap melakukannya. Setelah Maria Callas, terdapat pula para model Victoria's Secret pun melakukan hal yang sama. Model seksi itu beranggapan, mereka tidak tahu lagi bagaimana cara menurunkan berat badan, agar terlihat ideal tanpa harus mengenakan korset terlalu lama. Maka itu, bermodalkan nekat, mereka membiarkan cacing pita hidup "bekerja" di dalam ususnya. Namun pada era sekarang ini, diet cacing pita sudah di larang karena dianggap berbahaya.
Tapeworm diet merupakan diet yang sangat ekstrim dan berbahaya. Pada diet ini seseorang akan memakan sebuah pil kapusl yang berisi telur cacing pita. Nantinya telur tersebut akan menetas dan hidup di dalam tubuh kita dan memakan apapun yang kita makan. Secara teori dari cara kerja cacing pita adalah cacing akan mencapai kematangan dalam usus dan menyerap makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga makanan apapun yang kita makan akan diserap oleh cacing tersebut, dalam kata lain dengan diet ini pelaku diet dapat makan apapun yang dia mau tanpa memikirkan kalori karena akhirnya nanti juga akan dimakan oleh si cacing didalam tubuh. Akan tetapi, karena proses kerjanya ini dengan mengkonsumsi kapsul telur cacing juga dapat menyebabkan si pelaku diet muntah dan diare sehingga wajar pula bila cepat dalam memproses penurunan berat badan. Setelah target berat badan tercapai dan sudah berhasil menurunkan berat badanya, pelaku diet ini akan meminum pil anti-parasit untuk mengeluarkan parasit ini dari usus. Dengan menelan pil ini diharapkan dapat membuat cacing pita ini mati. Setelah cacing pita ini mati, pelaku diet ini masih memiliki tugas untuk mengeluarkan cacing itu dari dalam ususnya. Bila salah, maka akan berdampak pada terjadinya komplikasi di perut dan dubur.
Meskipun dengan diet seperti ini dapat mencapai penurunan berat badan yang diinginkan, namun diet cacing pita atau tapeworm diet ini sangat berbahaya dan sangat beresiko tinggi. Apabila didalam tubuh, cacing pita ini akan terus tumbuh dan memanjang hingga 9 meter. Menurut Mizpa Matus B. Hlth.Sc seorang Advance Diploma Herbal of Medicine dari Stuart University mengatakan bahwa " Jika cacing pita ada di dalam tubuh maka dia akan membentuk semacam kista di dalam hati, mata, otak dan susmsum tulang belakang." selain itu, dengan adanya cacing pita didalam tubuh, hal itu dapat mengganggu proses pencernaan yang ada dan dengan panjangnya yang mencapai 9 meter dapat menyumbat saluran pencernaan sehingga lama kelamaan juga dapat menyebabkan malnutrisi.
Diet cacing pita ini hingga sekarang masih menuai banyak pro dan kontra, namun lebih banyak kontra dibandingkan dengan pro nya terutama bagi pihak medis. Karena pada dasarnya dengan menelan cacing pita ini sama saja dengan mengifeksi tubuh dengan parasit yang nantinya akan "berperang" dengan sistem imun kita sehingga lama-kelamaan kekebalan tubuh pelaku diet ini akan menurun. Cacing pita juga bukan parasit yang hanya akan berdiam diri di usus halus, jika parasit tersebut "memiliki kesempatan" ia dapat bermigrasi ke organ tubuh lainnya melalui peredaran darah si pelaku diet, misalnya ke otak atau ke paru-paru sehingga dapat menimbulkan kematian pula. Selain itu, dengan melakukan diet cacing pita ini, selain anda akan mendapatkan penurunan berat badan, anda juga dapat mendapatkan efek samping berupa sakit perut, mudah lelah, sakit kepala, mual, diare, sembelit, serta kembung.
Meskipun orang dengan diet cacing pita ini dapat menurunkan berat badannya dengan cepat, tidak menutup kemungkinan jika setelah cacing pita itu dikeluarkan pelaku diet tersebut akan memiliki berat badan yang seperti semula lagi. Hal itu terjadi karena pada orang dengan diet cacing pita, orang tersebut tidak membatasi asupan makanannya. Ia tetap makan seperti biasa dengan sembarangan karena yang berperan untuk menurunkan berat badan adalah cacing di dalam tubuhnya bukan pola makan yang sehat, sehingga apabila cacing tersebut sudah dikeluarkan dan ia tetap memiliki pola makan yang sama seperti saat diet ya berati sama saja lama kelamaan orang tersebut tetap akan gemuk kembali. Oleh karena itu Mizpa Matus B. Hlth.Sc, Advance Diploma Herbal of Medicine Stuart University, menyarankan untuk melakukan program diet yang benar dan tepat dengan cara mengkonsumsi sedikit kalori (membatasi asupan kalori) dengan diikuti aktivitas fisik.
Daftar pustaka :
Health media. 2016. Diet Cacing Pita. Diakses melalu infokesehattan.com/2016/10/diet-cacing-pita.html pada tanggal 06 September 2017
Prawira, Aditya Eka. 2014. Para Model Victoria's Secret pun Jalani Diet Cacing Pita. Diakses melalui health.liputan6.com/read/2096954/para-model-victorias-secret-pun-jalani-diet-cacing-pita pada tanggal 06 September 2017
Wintermen, Denise. 2013. History's Weirdest Fad Diets. Diakses melalui bbc.com/news/magazine-20695743 pada tanggal 05 September 2017
Artikel ini ditulis oleh Ruth Prilia Gitasari - 41150054
No comments:
Post a Comment