Thursday, August 24, 2017

Filosofi Makanan Menurut Martinus Bagas

You are what you eat merupakan ungkapan yang bisa dilihat dari banyak sudut pandang. Pertama kita harus mengetahui arti dari ungkapan "you are what you eat". Ungkapan ini apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya kamu adalah apa yang kamu makan, bukan berarti jika kamu makan lele kamu menjadi lele. Banyak sudut pandang yang bisa dilihat dari ungkapan tersebut. Pertama kita harus mengetahui pengertian makanan terlebih dahulu. Makanan merupakan segala bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh. Jadi bisa disimpulkan bahwa makanan yang kita santap dari lahir hingga saat ini dimetabolisme dan digunakan oleh tubuh sebagai energi. Tubuh manusia memerlukan energi guna melaksanakan berbagai macam fungsinya, membantu kerja otot dan memenuhi kebutuhan perkembangan serta memperbaiki gangguan yang dapat disebabkan oleh penyakit atau cedera. Dari pengertian makanan dan fungsi energi dapat dikatakan bahwa makanan adalah energi yang dibutuhkan manusia untuk kebutuhan perkembangan.
Kebutuhan energi tiap manusia berbeda-beda sehingga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti tahap perkembangan yang sedang dijalani (contoh, kebutuhan anak atau remaja berbeda dengan orang dewasa), ukuran tubuh, jumlah dan aktivitas fisik, jenis kelamin, dan kehamilan. Oleh karena itu pilihan makan sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan energi. Pada ungkapan kamu adalah apa yang kamu makan bisa dikatakan benar dibuktikan dengan pola makan seseorang. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat dan apabila kekurangan gizi maka akan berdampak buruh bagi kesehatan. Pola makan yang baik adalah berpedoman pada Gizi Seimbang. Pedoman gizi seimbang sudah dikenalkan di Indonesia sejak tahun 1952 yang mempunyai slogan 4 sehat 5 sempurna. Pedoman Gizi Seimbang baru ini sebagai penyempurnaan pedoman-pedoman yang lama, bila diibaratkan rumah maka ada 4 (empat) pilar prinsip yang harus dipenuhi agar rumah tersebut dapat berdiri, yaitu 1). Mengonsumsi makanan beragam,  tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan; 2). Membiasakan perilaku hidup bersih, perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi Seimbang; 3)  Melakukan aktivitas fisik, untuk menyeimbangkan antara pengeluaran energi dan pemasukan zat gizi kedalam tubuh;  4) Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) dalam batas normal. Dari pedoman gizi diatas mengonsumsi makanan haruslah beranekargam dan tidak berlebihan. Kita tahu bahwa segala sesuatu yang kekurangan dan kelebihan itu tidak baik. Sebagai contoh apabila kita mengonsumsi makanan dengan asupan glukosa yang berlebih akan menyebabkan hiperglikemia sehingga dapat membawa dampak buruk.  Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa, didalam makanan terdapat gizi yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang serta kesehatan. Sehingga bisa dikatakan tubuhmu dibentuk oleh gizi yang terdapat dalam makanan tersebut. Apabila makanan itu seimbang maka berguna bagi tubuhmu dan apabila kekurangan atau kelebihan akan berdampak buruk bagi kesehatanmu.

Daftar Pustaka

Dimosthenopoulos Charilaos,dkk. 2003. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta: EGC

Anonim. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [online]. https://kbbi.web.id/makan
[24 Agustus 2017]

Sri Amelia. (2014,17 Februari). Pedoman Gizi Seimbang 2014. [online].

Artikel ini ditulis oleh Martinus Bagas Hogantara Padmanaba- 41150007

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB