Makanan merupakan suatu kebutuhan primer atau dasar bagi setiap manusia. Makanan juga terkadang menjadi faktor penentu dari diet, keadaan ekonomi maupun derajat sosial seseorang. Dalam artikel ini kita akan membahas secara spesifik bagaimana kaitan antara makanan dengan seorang individu yang mengonsumsinya.
Pada dasarnya, setiap makanan yang dikonsumsi oleh individu akan diproses oleh tubuh untuk menjadi sumber energi, lalu energi inilah yang digunakan tubuh untuk beraktivitas setiap hari. Seiring berkembangnya zaman, makanan tidak lagi hanya menjadi kebutuhan primer bagi manusia, namun makanan kini menjadi suatu objek wisata bagi beberapa kalangan. Dewasa ini sering kita dengar dengan sebutan "Wisata Kuliner". Fenomena yang terjadi menyebabkan makanan menjadi semakin beragam bentuk penyajiannya, baik dari segi manfaat maupun penampilan/estetika. Contohnya, pada zaman dahulu kala, makanan yang kita kenal hanyalah tumbuhan dan hewan saja, manfaatnya pun hanya terbatas untuk melanjutkan kelangsungan hidup manusia, namun pada zaman ini, berbagai ragam makanan mulai bermunculan dan manfaatnya pun menjadi semakin beragam, seperti untuk kepuasaan diri semata karena bentuknya yang menarik.
"You Are What You Eat", suatu slogan populer mengenai makanan yang tidak jarang terdengar. Slogan tersebut memiliki makna bahwa apa yang kita makan akan mencerminkan diri kita, benarkah demikian? Beberapa orang meragukan slogan ini, oleh karena mungkin hal ini tidak bisa disadari secara langsung. Namun justru akan terlihat hasilnya dibeberapa tahun ke depan atau masa yang akan datang. Hal ini dapat terlihat bila seseorang sering makan dengan porsi yang berlebih, maka diwaktu yang akan datang kemungkinan orang tersebut dapat mengalami obesitas.
Perkembangan zaman menuntut setiap manusia untuk berperilaku praktis. Berbagai makanan pun dikemas dalam bentuk praktis sehingga lebih diminati oleh orang-orang, contohnya seperti junk food, mie instan, makanan kaleng, maupun jenis makanan instan (fast food) lainnya. Lalu pada akhirnya orang-orang akan terbuai dengan keadaan ini tanpa menyadari efek samping yang akan terjadi pada dirinya.
Perlu kita sadari bahwa berbagai jenis makanan instan pasti mengandung bahan-bahan kimia berupa pengawet, penyedap rasa dan lain sebagainya juga komposisi makronutrient ataupun mikronutrient yang tidak seimbang sehingga akan mengacaukan metabolisme tubuh dan berbahaya bagi organ-organ tubuh manusia. Keadaan seperti ini membuat kita lebih banyak menjumpai orang-orang dengan penyakit gangguan metabolit pada masa kini baik orang dengan usia lanjut maupun yang masih tergolong muda. Penyakit tersebut antara lain diabetes melitus, hipertensi, kolesterol dan lain sebagainya, sehingga akhirnya meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Hal ini penting untuk diketahui agar kita lebih memperhatikan jenis makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi. Seorang individu perlu memilih makanan yang mengandung makronutient dan mikronutrient yang seimbang sesuai kebutuhan tubuhnya, sehingga ketika makanan tersebut dikonsumsi akan memberi dampak status gizi yang baik bagi tubuh individu tersebut. Jadi makna dari "You Are What You Eat" dapat disimpulkan bahwa jika makanan kita baik, maka status gizi kita akan baik, begitu pula sebaliknya. Makananmu akan menjadi cerminan dirimu sendiri.
Sumber:
Katsilsambros, Nikolaos dkk. 2014. Asuhan Gizi Klinik,Jakarta: EGC
Katsilsambros, Nikolaos dkk. 2014. Asuhan Gizi Klinik,Jakarta: EGC
KEMENKES RI, 2014. InfoDATIN: Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Pusat Data dan Informasi KEMENKES RI
Artikel ini ditulis oleh Ruth Deas Muliany - 41150034
No comments:
Post a Comment