Filosofi Makanan Menurut Yemima Kenia Atmaja

Filosofi Makanan Menurut Yemima Kenia Atmaja

Istilah "You are what you eat" merupakan istilah yang memiliki berbagai makna. Ya, tentu saja istilah ini mengarah pada makan dan makanan. Setiap orang pasti membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan kebutuhan energi. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan memenuhi kebutuhan kalori yang dibutuhkan per hari dengan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Kecukupan asupan kalori yang sesuai standard ditandai oleh berat badan yang normal. Cara mengetahui berat badan normal, seseorang dapat menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk anak balita, anak usia sekolah, dan kelompok usia lanjut. Bagi orang dewasa di luar golongan tersebut di atas, digunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Konsumsi energi yang melebihi kecukupan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan. Energi yang berlebih disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain. Apabila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan kelebihan berat badan atau overweight bahkan obesitas. Tetapi apabila konsumsi kalori kurang, maka cadangan energi dalam tubuh yang berada dalam jaringan otot/lemak akan digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut, maka dapat menurunkan konsentrasi, daya ingat bahkan kreativitas seseorang.

Menurut penulis slogan atau istilah "You are what you eat" memiliki makna bahwa apa yang kita makan, itulah yang terjadi pada tubuhmu. Banyak orang berkata bahwa orang gemuk karena memiliki hobi makan banyak, sedangkan orang yang kurus dikarenakan terlalu sedikit makan. Ya, memang anggapan tersebut benar, banyak sekali orang-orang yang saya jumpai memiliki tubuh yang gemuk karena tidak dapat mengkontrol napsu makannya sehingga jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuhnya melebihi batas normal, namun ada juga yang cenderung dapat mengatur porsi makan bahkan porsi makannya cenderung sedikit, namun memiliki kebiasaan "ngemil" setelah makan. Kebiasaan tersebutlah yang membuat tubuh seseorang menjadi gemuk. Namun tak sedikit pula orang yang kurus mempunyai kebiasaan makan yg banyak. hal ini bisa di sebabkan karena, tiap orang mempunyai metabolisme yang beda, ada yang mempunyai metabolisme bagus, ada pula yang tidak, sehingga untuk mengoptimalkan proses metabolisme meski di bantu dengan olahraga.

Selain itu, istilah "You are what you eat" dapat bermakna bahwa apa yang kita makan pada dasarnya menujukkan situasi / event dan kondisi yang terjadi dalam hidup. Contohnya, pada event hari raya Lebaran, sebagian besar rakyat Indonesia baik yang muslim maupun non-muslim pasti ikut memeriahkan moment Lebaran dengan mengkonsumsi ketupat. Dalam filosofi Jawa Ketupat berarti "Ngaku lepat" yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia, berarti "Mengakui kesalahan". Makanya, sering kita jumpai ketupat ketika moment lebaran fitri yang dimana terdapat momen untuk saling memaafkan. Selain ketupat, hari raya idul fitri selalu identik dengan minuman kolak yang biasa dikonsumsi sebagai takjil. Di dalam kolak biasanya juga terdapat yang namanya santan atau biasanya disebut dengan santen yang berasal dari bahasa Jawa "Sing salah nyuwun ngapunten" yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia "Siapapun yang bersalah haruslah minta maaf" baik itu kepada sesama manusia atau kepada Tuhan. Nah, dari contoh-contoh makanan di moment Lebaran itulah dapat menunjukkan bahwa makanan yang kita konsumsi biasanya disesuaikan dengan moment-moment yang sedang terjadi dalam hidup kita. Nah, inti dari artikel ini yaitu apapun yang kita makan dan kapanpun makanan tersebut kita makan, kita tetap tidak boleh mengkonsumsinya secara berlebihan. Bagaimanapun juga kita perlu mengatur makanan yang kita konsumsi supaya kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan alias yang sedaaaang sedaaaangg sajaaaa… (lirik lagu melayu "Yang Sedang-sedang Saja" by Vetty Vera).

DAFTAR PUSTAKA :

https://www.satujam.com/jajanan-khas-indonesia/ . Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017

https://jundul.wordpress.com/2008/09/12/pesan-2-makanlah-makanan-untuk-memenuhi-kecukupan-energi/ . Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017

  

Artikel ini ditulis oleh Yemima Kenia Atmaja - 41150019