Thursday, August 24, 2017

Filosofi makanan menurut Adek Widya

"you are what you eat" istilah ini sangat sering terdengar di kalangan masyarakat pepatah ini artinya kamu adalah apa yang kamu makan. Apa yang kita makan akan mencerminkan diri kita, benarkah demikian? Banyak orang meragukan pepatah lama ini. Mungkin hal ini memang tidak disadari secara langsung, tapi justru akan terlihat hasilnya beberapa tahun yang akan datang. Bahkan ilmuwan di Linkoping University mengatakan 'sesaat di bibir' bisa menyebabkan 'seumur hidup dipinggul'.
 Globalisasi telah mengubah pola perilaku masyarakat, terutama dalam konsumsi makanan. Itu membuat peningkatan kasus penyakit tak menular di Tanah Air kian mengkhawatirkan. Sejumlah penyakit yang beberapa dekade lalu banyak diderita orang lanjut usia kini juga menyerang kaum muda. Apalagi ditambah dengan makanan tradisional indonesia yang identik dengan banyak bumbu dan berminyak dimana yang kita ketahui makanan berminyak tidak baik bagi tubuh karena dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti obesitas ataupun penyakit jantung.
 Menurut Guru Besar Ilmu Gizi FKM UI Prof. Ratu Ayu Dewi Sartika, lemak trans bersumber dari tiga jenis makanan, antara lain produk ruminansia, misalnya daging rawon, sop buntut, burger isi keju dan daging sapi, sate daging, serta daging rica. Jenis makanan lain adalah produk minyak nabati terhidrogenasi (HVO), contohnya cokelat, biskuit, kue black forest, dan sukro kacang. Lemak trans juga ada dalam makanan yang digoreng dengan suhu tinggi, di antaranya sambal goreng ati, tempe goreng, ayam goreng tepung, paru goreng, dan telur goreng. Contoh lain adalah pisang goreng (memiliki kandungan lemak trans 2,32 persen dari lemak total), ubi goreng (1,82 persen), kroket dan tempe goreng (9,08 persen), singkong goreng (2,38 persen), dan ayam goreng tepung (2,39 persen). Padahal, di Indonesia, orang biasa memasak dengan minyak goreng. Tak heran jika asam lemak jenuh umumnya bersumber dari makanan gorengan, yakni digoreng dengan suhu amat panas, di atas 180 derajat celsius. Lemak trans juga berlipat kadarnya jika minyak goreng dipakai berulang.
Selain itu "you are what you eat" juga dapat menggambarkan kepribadian seseorang misalnya Penyuka Fasfood;  Menggambarkan kepribadian yang suka menjalani hidup dengan praktis, cepat dan ringkas. Vegetarian : Jika anda penyuka sayuran dan menghindari daging, Anda termasuk orang yang suka pilih-pilih, telaten dan hati-hati. Slogan ini sangat terbukti kebenarannya karena apa yang kita makan dapat mencerminkan status gizi, kesehatan penyakit yang ditimbulkan, tingkat kecerdasan, dan daya tahan tubuh.
            Maka dari itu kita harus mengenal gizi seimbang. Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk dapat hidup sehat secara optimal. Zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat adalah: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Didalam tubuh, zat-zat gizi tersebut berfungsi sebagi sumber energi atau tenaga (terutama karbohidrat dan lemak), sumber zat pembangun (protein), terutama untuk tetap tumbuh dan berkembang serta untuk mengganti sel-sel yang rusak, sumber zat pengatur (vitamin dan mineral). Dengan demikian apa yang kita makan akan sangat berpengaruh terhadap tubuh kita. Jika ingin tubuh kita sehat maka konsumsilah gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori.


Sumber :
Nikolaos,Charilaos dkk.2013.Asuhan Gizi Klinik.Jakarta:EGC

Artikel ini ditulis oleh Adek Widya P. Saraswati-41150050  


No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB