Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makanan dibagi menjadi 3 definisi yaitu; segala sesuatu yang dapat dimakan (seperti penganan, lauk pauk, kue), lalu makanan adalah segala bahan yang kita makan atau masuk kedalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh, dan makanan didefinisikan sebagai rezeki. Yang intinya makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan. Makanan termasuk dalam 3 kebutuhan pokok manusia yang terdiri dari sandang, pangan dan papan. Bila salah satu saja dari kebutuhan pokok tersebut tidak terpenuhi tentu hidup seseorang tidak berjalan baik, bahkan sampai tidak bisa hidup. Contoh, bila manusia mendapat makan dan sandang/baju namun tidak memiliki papan, tentu hidup orang tersebut tidak bisa berjalan dengan baik.
Terdapat statement, apa yang kita makan akan menggambarkan diri kita, istilah yang sering digunakan adalah YOU ARE WHAT YOU EAT. Dilangsir dari http://www.phrases.org.uk, dasar dari kalimat ini yaitu "Dis-moi ce que tu manges, je te dirai ce que tu es" yang terdapat dalam buku berjudul Physiologie du Gout, ou Meditations de Gastronomie Transcendante, yang artinya adalah "katakan padaku apa yang kamu makan dan aku akan mengatakan siapa dirimu.". Terdapat banyak kalimat serupa mengenai hubungan akan apa yang kita pilih atau lakukan menggambarkan siapa jati diri kita. Statement statement tersebut antara lain: You are what you think, you are what you wear, you are what you say, you are what you did dan masih banyak lagi.
Saya pribadi tidak sepenuhnya setuju atau menganggap benar akan statement dari you are what you eat. Bagi saya, tidak sepenuhnya apa yang kita makan menggambarkan siapa kita secara personal. Melihat dari segi nutrisi, kita ketahui banyak sekali kandungan dari makanan. Mulai dari karbohidrat, protein sampai lemak dengan fungsinya masing masing. Nutrisi nutrisi tersebut akan mempengaruhi kerja kerja sel dalam tubuh kita. Dari sisi tersebut saya setuju bila makanan membentuk siapa kita secara fisik. Contoh nyata, bila seseorang banyak mengkonsumsi susu secara rajin dari kecil tentu kandungan kalsium dalam tubuhnya akan baik dan mempengaruhi kondisi tulangnya. Lalu, bila banyak mengkonsumi fast food terus menerus yang kandungan lemak dan kalorinya sangat tinggi dapat mengakibatkan orang cenderung obesitas. Setiap negara memiliki dominansi makanan yang berbeda-beda, sangat terlihat pada makanan pokoknya. Contoh, makanan pokok negara afrika adalah ketela dan ubi jalar, lalu negara india yaitu ketela dan ubi jalar, setelah itu Indonesia yang kita tahu makanan yang harus selalu ada ketika makan adalah nasi. Dari sisi tersebut, saya setuju bila seseorang tergambar dari apa yang ia gambar dari sisi kewarganegaraan. Karena bila seseorang sudah sering mengkonsumsi suatu makanan sebagai makanan pokok, cenderung akan menjadi makanan favorit dimanapun ia berada. Terdapat satu sisi yang saya tidak setuju yaitu dari segi kepribadian. Statement you are what you eat menurut saya sangat luas sehingga juga menyangkut mengenai kepribadian. Kembali ke pembahasan pertama, makanan termasuk dalam kebutuhan pokok, bila tidak ada makanan, kita tidak dapat hidup. Menurut saya terdapat banyak keadaan kita tidak bisa memilih apa yang kita pilih sebagai pemenuh kebutuhan pokok, terutama akan apa yang kita makan itu sendiri. Banyak orang tidak bisa memilih apa yang dapat ia makan, terutama kaum miskin. Mereka tidak bisa selalu memilih apa yang mereka makan. Tentu secara finansial akan terlihat bagaimana keadaan mereka, namun secara kepribadian saya rasa tidak cukup untuk menggambarkan siapa mereka. Hal ini saya lihat dari bagaimana profil-profil orang sukses yang berawal dari orang miskin. Contoh nyata adalah Chairul Tanjung yang sering disebut sebagai anak singkong. "Anak singkong" menggambarkan keadaannya beliau dulu namun tidak menggambarkan bagaimana beliau bekerja, bagaimana ia berpikir, bagaimana ia tangguh secara mental, sehingga kembali saya merasa bahwa apa yang dimakan seseorang tidak dapat menggambarkan kepribadian seutuhnya. Saya pribadi yakin orang-orang di afrika yang sedang mengalami krisis kelaparan juga tidak bisa memilih apa yang ia makan dan tentu tidak menggambarkan apa yang mereka mau sebagai bentuk kepribadian. Sehingga statement you are what you eat menurut saya adalah stigma yang kurang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Phrases. (2015, 19 Juni). The meaning and origini of The Expression: You are What You Eat. Diperoleh 24 Agustus 2017, dari http://www.phrases.org.uk/meanings/you-are-what-you-eat.html
Artikel ini ditulis oleh Andreas Philip Avianto Wicaksono – 41150073
No comments:
Post a Comment