Kita tidak asing dengan istilah "you are what you eat" , istilah ini terpampang dalam judul buku, artikel, hingga serial televisi. Menurut artikel yang ditulis oleh Eric R. Dusteler di website http://kennedy.byu.edu mengungkapkan bahwa istilah ini diperkenalkan oleh seorang komentator makanan Jean Anthelme Brillat-Savarin. Pada tahun 1825 Jean Anthelme Brillat-Savarin menerbitkan buku berjudul "Physiologie du goût : Méditations de Gastronomie Transcendante" yang diterjemahkan dalam bahasa inggris "Meditations on Transcendental Gastronomy". Buku ini sangat sukses, dan merupakan usaha nyata pertama untuk merenungkan makanan secara serius dan sistematis. Dalam buku inilah tertulis ungkapan Jean Anthelme Brillat-Savarin "Dis-moi ce que tu manges, je te dirai ce que tu es" atau "tell me what you eat, and I will tell you what you are," yang kini kita kenal dengan istilah "you are what you eat."
Bila kita telusuri di internet dengan topik "you are what you eat" sebagian besar hasilnya menyinggung tentang pola makan dan gaya hidup sehat. Saya mengambil dua contoh, yang pertama dari website www.phrases.org.uk. Website ini menjabarkan frasa tersebut "The notion that to be fit and healthy you need to eat good food." Yang berarti bila ingin hidup sehat maka harus mengonsumsi makanan yang baik. Masa depan kesehatan tubuh kita ditentukan oleh apa yang kita konsumsi dulu dan kini. Contoh yang kedua dari website https://chubaoyolu.org. Website ini tak jauh beda dengan yang sebelumnya yaitu mengaitkan frasa ini dengan topik dan masalah kesehatan. Namun yang menarik adalah dalam website tersebut terdapat satu poster yang menarik untuk diperhatikan dan dibahas. Poster tersebut menggambarkan orang dengan berat badan yang berlebih identik dengan junk food sedangkan orang yang proposional identik dengan makanan yang sehat yaitu sayur dan buah. Poster ini dapat memberikan stereotype kepada pembaca bahwa orang dengan berat badan berlebih berhubungan dengan makanan siap saji dan porsi makan yang banyak. Selain memotivasi individu agar memperbaiki pola makan dan gaya hidupnya, hal ini dapat berkembang menjadi stereotype yang berujung pada prejudice. Karena setiap individu dilahirkan dengan kecenderungan obese yang berbeda dan dipengaruhi oleh faktor genetik ( Indra, 2006). Sehingga belum tentu orang dengan berat badan berlebih berarti memiliki porsi makan yang banyak dan identik dengan makanan yang tidak sehat seperti makanan siap saji.
Apakah frasa "you are what you eat" ini hanya sebatas berhubungan pada kesehatan saja ? Saya rasa tidak. Frasa ini juga dapat berhubungan dengan kebudayaan. Kita sering mendengar lelucon seperti beras atau nasi identik dengan orang asia. Bila kita renungkan kembali bukankah ini juga arti dari "you are what you eat", kamu makan nasi karena kamu orang asia, begitu pula dengan orang barat yang identik dengan makan roti. Yang mulanya nasi ataupun roti adalah makanan pokok dapat melekat pada individu dan menjadi ciri khas individu tersebut.
Setelah membaca banyak sumber, frasa "you are what you eat" memiliki arti yang luas, tidak hanya dalam topik kesehatan tetapi juga sosial dan budaya.
Daftar Pustaka
http://kennedy.byu.edu/you-are-what-you-eat/
http://www.phrases.org.uk/meanings/you-are-what-you-eat.html
https://chubaoyolu.org/2017/01/15/you-are-what-you-eat-wait-is-that-really-true/
Indra, Muhammad. (2006). Dasar Genetik Obesitas Viseral .Laboratorium Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
Artikel ini ditulis oleh Dimas Satrio Wicaksono - 41150084
Bila kita telusuri di internet dengan topik "you are what you eat" sebagian besar hasilnya menyinggung tentang pola makan dan gaya hidup sehat. Saya mengambil dua contoh, yang pertama dari website www.phrases.org.uk. Website ini menjabarkan frasa tersebut "The notion that to be fit and healthy you need to eat good food." Yang berarti bila ingin hidup sehat maka harus mengonsumsi makanan yang baik. Masa depan kesehatan tubuh kita ditentukan oleh apa yang kita konsumsi dulu dan kini. Contoh yang kedua dari website https://chubaoyolu.org. Website ini tak jauh beda dengan yang sebelumnya yaitu mengaitkan frasa ini dengan topik dan masalah kesehatan. Namun yang menarik adalah dalam website tersebut terdapat satu poster yang menarik untuk diperhatikan dan dibahas. Poster tersebut menggambarkan orang dengan berat badan yang berlebih identik dengan junk food sedangkan orang yang proposional identik dengan makanan yang sehat yaitu sayur dan buah. Poster ini dapat memberikan stereotype kepada pembaca bahwa orang dengan berat badan berlebih berhubungan dengan makanan siap saji dan porsi makan yang banyak. Selain memotivasi individu agar memperbaiki pola makan dan gaya hidupnya, hal ini dapat berkembang menjadi stereotype yang berujung pada prejudice. Karena setiap individu dilahirkan dengan kecenderungan obese yang berbeda dan dipengaruhi oleh faktor genetik ( Indra, 2006). Sehingga belum tentu orang dengan berat badan berlebih berarti memiliki porsi makan yang banyak dan identik dengan makanan yang tidak sehat seperti makanan siap saji.
Apakah frasa "you are what you eat" ini hanya sebatas berhubungan pada kesehatan saja ? Saya rasa tidak. Frasa ini juga dapat berhubungan dengan kebudayaan. Kita sering mendengar lelucon seperti beras atau nasi identik dengan orang asia. Bila kita renungkan kembali bukankah ini juga arti dari "you are what you eat", kamu makan nasi karena kamu orang asia, begitu pula dengan orang barat yang identik dengan makan roti. Yang mulanya nasi ataupun roti adalah makanan pokok dapat melekat pada individu dan menjadi ciri khas individu tersebut.
Setelah membaca banyak sumber, frasa "you are what you eat" memiliki arti yang luas, tidak hanya dalam topik kesehatan tetapi juga sosial dan budaya.
Daftar Pustaka
http://kennedy.byu.edu/you-are-what-you-eat/
http://www.phrases.org.uk/meanings/you-are-what-you-eat.html
https://chubaoyolu.org/2017/01/15/you-are-what-you-eat-wait-is-that-really-true/
Indra, Muhammad. (2006). Dasar Genetik Obesitas Viseral .Laboratorium Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
Artikel ini ditulis oleh Dimas Satrio Wicaksono - 41150084
No comments:
Post a Comment