Friday, August 25, 2017

Filosofi Makanan Menurut Tiffany Budijanto

Ada sebuah slogan yang menarik tentang makanan yaitu "You are what you eat". Secara harfiah, slogan ini dapat diterjemahkan bahwa "kamu adalah apa yang kamu makan". Walaupun secara harfiah, slogan tersebut memiliki arti demikian, akan tetapi kita tidak dapat menyimpulkan secara langsung bahwa bila kita sering mengonsumsi makanan yang manis, pasti kita memiliki kepribadian ataupun kehidupan yang manis. Tidak dapat dipungkiri, berdasarkan pilihan makanan yang dikonsumsi seseorang, memang benar biasanya makanan yang dikonsumsi akan menggambarkan profil orang tersebut secara umum (misalnya jenis dietnya dan status sosial) akan tetapi, sebenarnya makna dari slogan ini adalah bahwa apa yang kita makan dari dulu hingga sekarang akan mencerminkan kehidupan kita sekarang maupun di masa yang akan datang. Cerminan kehidupan yang dimaksud dalam slogan ini adalah kualitas hidup kita dan hal tersebut dapat dinilai dari tingkat kesehatan dan tingkat produktivitas dalam melakukan kegiatan sehari – hari.
Sedikit mengulas tentang makanan, Widyosiswoyo (1991:211-213) mengatakan, "Pangan adalah kebutuhan yang paling utama bagi manusia dan pangan dibutuhkan manusia secara kuantitatif maupun kualitatif". Dengan demikian, seharusnya makanan yang kita makan sehari – hari tidak hanya mementingkan kepuasan atau jumlah porsinya saja, akan tetapi juga harus mengutamakan kandungan gizi yang seimbang. Gizi yang seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang jumlahnya harus disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing individu. Dari komposisi tersebut, komponen yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh adalah karbohidrat, sebab karbohidrat merupakan komponen yang di dalam tubuh akan paling banyak diubah menjadi energi.  Menurut Katsilambros dkk (2016:1), "Tubuh manusia perlu energi guna melaksanakan berbagai macam fungsinya, membantu kerja otot, memenuhi kebutuhan perkembangan serta memperbaiki gangguan yang dapat disebabkan oleh penyakit atau cedera", akan tetapi sayangnya, dewasa ini, semakin banyak orang yang meremehkan tentang pentingnya gizi seimbang dan cenderung memegang prinsip yang penting enak dan kenyang. Akibatnya rentan terjadi ketidakseimbangan antara asupan dan pemakaian energi yang berakibat pada kesehatan secara umum dan berpengaruh pada berat badan. Katsilambros dkk (2016:1) mengatakan, "Hasil dari ketidakseimbangan antara asupan dan pemakaian energi dapat berupa keseimbangan energi positif yang berarti simpanan energi tubuh (dan terutama lemak) bertambah, atau keseimbangan energi negatif, yang berarti tubuh banyak mempergunakan cadangan energinya (lemak, protein, dan glikogen)". Bila simpanan lemak terus bertambah, maka yang terjadi adalah obesitas, sebaliknya bila cadangan energi terus menerus dipakai berlebihan, maka yang terjadi adalah malnutrisi. Walaupun kebanyakan masyarakat menganggap kondisi tersebut bukanlah kondisi yang serius, akan tetapi perlu diketahui bahwa sebenarnya kedua kondisi merupakan faktor resiko terjadinya berbagai penyakit di masa yang akan datang. Salah satu contoh penyakit yang dapat timbul karena kondisi obesitas misalnya adalah diabetes mellitus / penyakit kencing manis yang membutuhkan pengobatan seumur hidup.
Berdasarkan penjelasan diatas, sebaiknya kita menjadikan slogan "You are what you eat" sebagai reminder / pengingat. Bila kita mengonsumsi makanan yang sehat dengan gizi seimbang, niscaya kita akan memperoleh manfaat positif yang dapat terlihat dari tingkat kesehatan, tingkat produktivitas dan penampilan fisik kita yang lebih baik. Sebaliknya bila kita memilih untuk meremehkan apa yang kita makan dan cenderung hanya mementingkan faktor kepuasan, maka kita harus siap dengan segala resiko timbulnya berbagai penyakit yang belum kita rasakan saat ini dan menurunnya kepercayaan diri kita dikarenakan penampilan fisik kita yang menjadi kurang proporsional (misalnya terlalu gemuk atau terlalu kurus).So, the choice is yours! Masa depan kita sangatlah tergantung dari pilihan kita saat ini. Oleh karena itu, marilah kita bersama memperhatikan asupan makanan kita dan selalu mengutamakan gizi yang seimbang untuk kesehatan dan kehidupan kita yang lebih baik.
Sumber:
Katsilambros, Nikolaus dkk. 2016. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta : EGC
Widyosiswoyo, Hariwijaya Soewandi. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Ghalia Indonesia
Artikel ini ditulis oleh Tiffany Budijanto - 41150057

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB