Seringkali kita mendengar istilah " You Are What You Eat ". Beberapa orang akan lansung mengartikan secara gamblang kalimat ini, yaitu "Kamu adalah Apa yang Kamu Makan". Ungkapan ini cukup menarik karena mengaitkan antara apa yang di makan seseorang dengan kepribadian seseorang itu seperti apa. Namun apakah ungkapan tersebut dapat diartikan secara sesederhana itu?
Untuk bertahan hidup seluruh makhluk hidup memang membutuhkan makan tidak terkecuali manusia. Makan merupakan kebutuhan primer untuk manusia. Sekarang ini segala jenis makanan tersedia sehingga manusia tidak perlu bingung lagi mencari makanan. Bahkan saat ini untuk mencari makanan seseorang tidak perlu susah susah mencarinya dengan bermodalkan hp seseorang akan mengantarkan makanan yang di pesan. Tapi apakah pernah terpikir bahwa makanan mempunyai peran penting dalam tubuh kita? Makanan dan minuman tidak hanya menjadi bagian untuk memuaskan rasa lapar dan haus tetapi lebih dari itu makanan dan minuman diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Apa yang masuk ke dalam tubuh akan di proses dan digunakan untuk kebutuhan energi, memperbaiki sel tubuh yang rusak, membantu kerja organ dalam tubuh dan masih banyak fungsi lainnya. Tubuh memerlukan nutrisi antara lain seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Berbagai nutrisi yang di perlukan tubuh tidak serta merta tersedia semua di dalam tubuh kita. Ada beberapa yang harus di beri asupan dari luar agar jumlahnya terpenuhi. Hal ini lah yang perlu diperhatikan ketika memilih makanan. Bagaimana kita memilih makanan dengan gizi seimbang. Tidak hanya memilih makannannya, cara pengolahannyapun menjadi bagian penting pada makanan sehingga nutrisi yang ada dalam bahan makanan terserap dalam tubuh dengan maksimal.
Kembali pada ungkapan " You Are What You Eat " banyak orang hanya menggagap ungkapan tersebut hanya kalimat biasa. Padahal ketika seseorang makan sesuatu maka apa yang di makan orang tersebut memang menggambarkan sebagian diri orang itu. Mengapa hanya sebagian? Kita tidak bisa mengabaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi apa yang di makan seseorang. Seperti contoh, orang-orang masa ini sangat mengemari makanan yang berbau fast food atau junk food. Terlebih lagi ketika makanan tersebut disertai label kekinian. Kebanyakan orang terutama anak muda akan berduyun-duyun datang dan makan di tempat tersebut. Apa yang terlihat pada situasi ini? Yang pertama adalah kepribadian orang tersebut, orang yang memilih fast food tentu orang yang menyukai kepraktisan, tidak mau disusahkan dengan memasak makanan atau menunggu lama. Faktor lain adalah label kekinian yang tercantum, ini menambah nilai makanan tersebut sehingga diharapkan dengan makan makanan tersebut dapat menaikkan derajat sosial orang itu. Bukan berarti orang orang tersebut tidak tahu bahwa makanan fast food itu tidak baik bagi tubuh tetapi sebagian orang mengesampingkan bahwa tubuh memerlukan makanan yang sehat dengan memanfaatkan kata "nanti". Contoh tersebut dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana pergeseran maksud dari "makanan" itu sendiri. Jadi mengulang kembali "You Are What You Eat". Mulai saat ini mari lebih cerdas dalam memilih, ketahuilah bahwa apa yang kita makan akan mempengaruhi keadaan tubuh kita, kepribadian kita beberapa tahun ke depan.
Sumber :
Katsilambros, Nikolaos dkk. 2016. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta:EGC
Artikel ini ditulis oleh Ni Putu Divi Swandewi Putri - 41150026
No comments:
Post a Comment