Seperti kita ketahui bersama bahwa ada 3 kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yaitu sandang, pangan, dan papan. Makanan merupakan sumber dari energi vital yang digunakan manusia untuk melaksanakan kegiatan dengan baik, membantu kerja otot serta pemulihan tubuh dari penyakit. Energi yang dimiliki oleh manusia akan seimbang apabila jumlah energi yang dipakai dengan asupan energinya setara. Manusia tidak bisa bertahan hidup tanpa adanya makanan karena manusia merupakan peringkat teratas dalam rantai makanan. Selain makanan yang masuk manusia juga harus memikirkan jumlah energi yang akan dipakai. Jika jumlah asupan makanan lebih banyak akan menyebabkan penyimpanan energi dalam tubuh berupa lemak.
Pada awalnya makanan hanya digunakan manusia sebagai sarana mengenyangkan dan sumber energi akan tetapi dengan berkembangnya waktu makan juga dapat digunakan sebagai rekreasi. Pada zaman sekarang cara pengolahan serta penyajian makanan sudah berkembang. Hal ini membuat penyajian makanan tampak menarik. Akibatnya seseorang dengan mudah akan tertarik mengkonsumsi makanan tersebut. Hal ini seringkali membuat seseorang melupakan kandungan nutrisi apa saja yang ada dalam makanan tersebut dan melupakan efek-efek negatif makanan tersebut dalam tubuh mereka.
Belakangan sering kita dengar kalimat "You are What You Eat". Kalimat ini seringkali diartikan dengan cepat oleh sebagian orang bahwa makanan yang kita konsumsi merupakan gambaran dari kepribadian kita. Sebagai contoh seseorang yang menyukai junk food merupakan seseorang yang lebih suka menjalani hidup dengan instant dan cepat. Sedangkan seseorang yang vegetarian lebih berhati-hati dalam menjalani hidupnya. Atau orang yang memiliki badan gemuk memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang lebih kurus. Saya kurang setuju dengan anggapan-anggapan tersebut karena kita tidak bisa menilai kepribadian seseorang dari hal tersebut saja. Karena terkadang pola makan yang kita lakukan dipengaruhi oleh banyak faktor bukan hanya faktor internal (diri sendiri) akan tetapi juga faktor eksternal seperti lingkungan. Sebagai contoh seseorang yang memiliki kesibukan yang tinggi dengan waktu istirahat yang terbatas akan memilih makanan cepat saji . Ia beranggapan bahwa, waktu yang ia gunakan untuk makan dapat ia gunakan untuk mengerjakan yang lain. Contoh lain adalah seorang yang memiliki tubuh gemuk memiliki porsi makan yang lebih besar dibanding dengan orang yang memiliki tubuh kurus. Saya juga kurang setuju karena terkadang orang gemuk memiliki porsi makan yang lebih sedikit dari pada orang kurus. Penumpukan lemak yang terjadi bukan karena banyaknya makanan tapi karena pemilihan jenis makanan yang kurang tepat. Seperti konsumsi makanan yang tinggi glukosa dan lemak. Selain itu aktifitas tubuh yang kurang juga menimbulkan terjadinya penimbunan lemak. Oleh karena itu pemilihan makanan dengan nutrisi yang seimbang sangat diperlukan untuk menjaga kebugaran tubuh kita.
Menurut saya kata-kata "You are What You Eat" dapat kita maknai bahwa makan yang kita makan akan berpengaruh terhadap bagaimana keadaan tubuh kita. Makanan dengan nutrisi yang cukup serta kandungan gizi yang lengkap akan membuat tubuh kita menjadi bugar dan bentuk yang ideal.
Sumber:
Nikolaos Katsilsambros, dkk. 2014. Asuhan Gizi Klinik . Jakarta : EGC
Artikel ini ditulis oleh Febrian Rosalinda Nusantari-41150028
No comments:
Post a Comment