Friday, August 25, 2017

Filosofi Makanan Menurut Ngesti Chintia

Filosofi Makanan Menurut Ngesti Chintia

Sekilas mendengar slogan "You are what you eat" kita akan mengartikannya kamu adalah apa yang kamu makan. Apa yang saya makan adalah yang akan menyusun tubuh saya dan mempengaruhi kesehatan saya. Pernyataan tersebut benar adanya, dari rambut, otot, tulang semuanya tersusun oleh zat-zat yang kita makan. Namun, dengan begitu apakah makanan hanya sebatas bahan untuk membangun fisik? seperti halnya membangun rumah dengan semen, pasir, batu? Filosofi "You are what you eat" lebih daripada itu.
Berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa makanan tertentu dapat mengubah struktur otak, kimia, dan fisiologi sehingga mempengaruhi suasana hati dan kinerja. Pernah mendengar seseorang yang sangat menggemari cokelat atau pernah mendengar bahwa dengan makan cokelat dapat membuat mood bagus? Banyak orang mengonsumsi cokelat saat mereka dalam suasana hati yang buruk, seperti bosan, marah, depresi, stres, atau dalam suasana hati yang sangat bahagia. Ya, cokelat memang memiliki efek kuat terhadap mood, umumnya meningkatkan perasaan senang dan mengurangi stress. Selain karena rasanya yang lezat, juga karena zat feniletilamin yang terkandung didalamnya.
Berbagai nutrisi seperti protein, omega 3, asam folat, iodin, dan vitamin B juga membantu pelepasan neurotransmitter, sehingga akan menimbulkan efek nyaman dan membuat mood menjadi baik. Berbeda dengan Junk food. Junk food biasanya sudah diolah sangat lama sehingga kandungan nutrisi sudah sangat sedikit. Makanan-makanan yang mengandung triptofan juga berpengaruh baik terhadap mood. Triptofan banyak terdapat pada buah-buahan misalnya nanas, pisang, apel, pada kacang-kacangan dan juga seafood seperti kerang, cumi. Dengan mengkonsumsi makanan tersebut, tanpa disadari sebenarnya kadar serotonin otak akan meningkat. Apa sebenarnya efek dari serotonin itu sendiri? efeknya meliputi  rasa senang, tidur menjadi lebih nyenyak serta meningkatkan nafsu makan.
Namun cukup banyak orang yang terlena denga efek sementara dari suatu makanan dan mengabaikan efek kedepannya. Contohnya yaitu kafein. Kafein kebanyakan dikonsumsi dalam bentuk kopi, memiliki efek stimulan yang meningkatkan kewaspadaan tetapi juga meningkatkan kecemasan. Kafein menghambat reseptor adenosin di otak dan bisa meringankan sakit kepala, kantuk dan kelelahan. Pengguna kafein terutama orang yang bekerja larut malam sehingga meningkatkan kewaspadaan dan tingkat energinya melalui kafein. Namun efek ini hanya sementara dan menyebabkan adiksi , dimana apabila terlalu banyak mengkonsumsi kafein akan mengalami gangguan tidur dan cemas berlebih.
Kesimpulannya, setiap makanan baik itu makanan sehat maupun makanan tidak sehat dapat mempengaruhi  kesehatan fisik dan suasana hati seseorang yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap individu dalam menjalankan aktivitasnya. Begitu banyak efek positif yang ditimbulkan karena makanan yang sehat dan begitu banyak kerugian jika kita makan makanan tidak sehat. Kembali lagi, "You are what you eat". Kita punya pilihan ingin menjadi  seperti apa kita. Bukankan akan lebih baik apabila kita bisa menjalani aktivitas kita dengan penuh kebahagiaan, semangat dan energik?


Referensi:
1. Prasad, C. (1998). Food, mood and health: a neurobiological outlook. Brazilian Journal of Medical and Biological Research.



Artikel ini ditulis oleh Ngesti Chintia Dewi - 411500092

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB