Thursday, August 24, 2017

Filosofi Makanan Menurut Henry Evandore


Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia pasti membutuhkan makanan untuk melakukan aktivitas mereka. Makanan sendiri terdiri dari banyak jenis. Ada makanan yang tergolong makanan sehat dan juga makanan tidak sehat. Ada makanan yang tergolong sebagai makanan fastfood, makanan tradisional dan lain-lain. Ada sebuah stigma yang mengatakan bahwa seorang yang mengkonsumsi makanan tradisional, mereka kemudian akan digolongkan sebagai orang 'kampung', sedangkan ketika seseorang mengkonsumsi makanan fastfood ataupun makanan moderen lainya, mereka akan dianggap sebagai orang metropolitan.
            Secara tidak langsung makanan telah menjadi tolak ukur seseorang dalam menilai orang lain. Ketika kita melihat seseorang makan menggunakan singkong, maka kita akan berpikir bahwa orang tersebut adalah orang terbelakang bahkan ada anggapan bahwa orang tersebut berasal dari keluarga yang kekurangan. Apakah pola pikir tersebut benar?
Ada istilah yang muncul yaitu 'You are what you eat'.  Istilah ini berartikan bahwa apa yang kamu makan akan mencerminkan dirimu. Menurut saya, kalimat ini sungguh tidak sesuai. Makanan merupakan hal baik bagi semua manusia, dan tidak mencerminkan diri orang yang memakannya. Apakah orang kampung selalu makan makanan tradisional? Apakah orang metropolitan selalu makan makanan moderen? Bahkan ada stigma yang semakin ekstrem, dimana makanan dianggap menggambarkan kondisi soseorang secara utuh, misalkan ketika kita melihat seseorang makan menggunakan nasi aking, kita akan secara spontan menganggap mereka orang tidak mampu yang berarti memiliki pendidikan yang rendah.
Pola pikir bahwa makanan menggambarkan kepribadian seseorang adalah hal yang kurang tepat. Seseorang dari berbagai kalangan dapat menentukan apa yang akan mereka makan dengan bebas. Tapi terkadang ada sebuah kondisi yang mengharuskan seseorang untuk makan makanan tertentu. Ada sebuah kisah yang merupakan pengalaman saya sendiri, dimana ketika bersekolah disalah satu SMA yang berisikan kaum Adam, saya menjumpai bahwa disana berasal dari latarbelakang yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari keluarga yang benar-benar kaya juga da yang berasal dari orang kurang mampu. Ada juga yang merupakan orang yang sangat jenius, ada juga orang yang kurang dalam pelajaran. Ketika kami berada dalam lingkungan sekolah yang sama, kami cenderung akan mengkonsumsi makanan yang sama yang ada di kantin. Namun, keadaan tersebut tentu tidak menggambarkan kami secara utuh karena faktanya kami adalah orang yang berbeda.
Dalam makanan terdapat berbagai zat yang memiliki fungsi yang berbeda. Zat-zat tersebut seperti karbohidrat, protein juga zat-zat lain seperti vitamin dan serat. Zat-zat tersebut disebut sebagai zat gizi. Keseluruhan zat yang terkandung dari makanan yang dikonsumsi inilah yang benar dapat membentuk keadaan fisiologis tubuh seseorang. Gizi yang baik akan mendukung metabolisme tubuh seseorang, sehingga keadaan tubuh orang tersebut akan menjadi baik. Ketika seseorang mengkonsumsi makanan yang tinggi akan lemak, maka orang tersebut akan memilki tubuh yang tidak sehat. Pada dasarnya, lemak yang dikonsumsi berlebih, kemudian akan mengendap dalam tubuh dan akibatnya tubuh seseorang tersebut dapat menjadi gemuk atau biasa dalam bahasa medis disebut obesitas. Keadaan obesitas ini dapat memicu berbagai penyakit misalkan penyakit jantung, menderita diabetes tipe 2 dan lain sebagainya.
Pada dasarnya stigma makanan menggambarkan kepribadianmu memiliki arti yang melibatkan banyak aspek. Aspek tersebut antara lain aspek kesehatan, aspek ekonomi dan aspek sosial. Stigma tersebut tepat bila dihubungkan dengan aspek kesehatan karena sudah dijelaskan sebelumnya bahwa makanan yang dimakan mempengaruhi bagaimana metabolisme tubuh seseorang. Bila stigma tersebut dihubungkan dengan aspek ekonomi dan sosial menjadi kurang tepat karena berdasarkan penjelasan diatas tidak menggambarkan aspek tersebut secara utuh.


Daftar Pustaka:
Almatsier, S, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh Henry Evandore - 41150013

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB