Friday, August 25, 2017

Filosofi Makanan Menurut I Gede Pande Wahyu Widiastana

Tentunya semua orang didunia pasti membutuhkan makanan untuk hidup karena makanan mengandung banyak nutrisi. Nutrisi dalam makanan dibedakan oleh kebutuhannya seperti Makronutrien ( dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak ) dan Mikronutrien (dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit ). Makanan sendiri tentunya memiliki manfaat dalam tubuh kita jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Akan tetapi pernahkan kita berfikir bahwa makanan yang kita konsumsi dapat mempengaruhi perilaku kita?
Terdapat sebuah slogan yaitu "You are what you eat". Slogan tersebut berarti bahwa makanan yang kita makan akan mempengaruhi diri kita. Mempengaruhi disini dapat berarti mempengaruhi dalam aspek medis maupun perilaku. Bersumber dari nationalgeographic.co.id seorang ahli alergi dari Amerika yaitu Dr. Benjamin Feingold mengatakan bahwa :
"melihat bahwa saat anak dilarang makan makanan tertentu, yang membaik bukan hanya kondisi kulit mereka, namun juga perilaku mereka. Zat yang paling berpengaruh adalah zat tambahan, seperti pewarna dan pengawet, dan juga zat kimia alami, bernama salicylates yang ada di bahan nabati."
Berdasarkan  pendapat dari Dr. Benjamin dapat kita simpulkan bahwa didalam makanan yang kita makan terdapat zat tambahan dimana zat tambahan tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita.
Berdasarkan dari buku  Usman Effendi yang berjudul "Dr.KH. Ma'ruf Amin Motor Penggerak Eksplorasi Fatwa Halal Kontemporer" mengatakan bahwa "pemakan daging sering berdarah panas dan pemakan sayur cenderung bersifat lebih kalem".Perkataan dalam buku Dr.KH. Ma'ruf Amin tersebut tentu mendukung pernyataan bahwa makanan yang kita konsumsi dapat mempengaruhi perilaku kita seperti memakan daging membuat kita mudah emosi dan memakan sayuran membuat kita lebih bisa mengontrol emosi kita.
Dr. Natasha Campbel McBride dalam bukunya yang berjudul "Gut And Psychology Syndrome" mengatakan bahwa:
"makanan mengandung kasein dan gluten dicurigai dapat memengaruhi kesehatan usus pada orang-orang tertentu, terutama pada penderita autis. Kasein adalah protein terkandung dalam susu dan produk makanan dan oats, misalnya tepung terigu, roti, oatmeal dan mie instant. Bagi penderita autis, gluten dan kasein dianggap sebagai racun karena tubuh penderita autis tidak menghasilkan enzim untuk mencerna kedua protein ini. Akibatnya protein tidak tercerna dengan baik dan akan diubah menjadi komponen kimia yang disebut opioid atau opiate"
seperti yang kita ketahui opioid memiliki sifat seperti morfin dan heroin dapat mempengaruhi mood menjadi tidak menentu.
    Berdasarkan ketiga sumber diatas yaitu Dr. Benjamin yang mengatakan bahwa zat tambahan dalam makanan mempengaruhi perilaku, Dr.KH. Ma'ruf Amin yang mengatakan memakan daging membuat kita mudah emosi sedangkan memakan sayuran dapat membuat kita lebih bisa mengontrol emosi, dan Dr. Natasha Campbel McBride yang mengatakan bahwa kasein dan gluten pada anak autis dapat dirubah menjadi opioid yang dapat mempengaruhi mood menjadi tidak menentu, sehingga dapat kita tarik kesimpulan bahwa makanan yang kita makan pasti akan mempengaruhi perilaku kita sehingga slogan "you are what you eat" memang benar adanya. Jadi mulai saat ini marilah kita pilah-pilah makanan yang akan kita makan karena makanan tersebut akan menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku kita di kehidupan sehari-hari.
Sumber :
Campbell-McBride, N. 2010. Gut and psychology syndrome: natural treatment for autism, dyspraxia, A.D.D., dyslexia, A.D.H.D., depression, schizophrenia. Cambridge, England: Medinform Publishing.
Effendi Usman. 2013. Dr.KH. Ma'ruf Amin Motor Penggerak Eksplorasi Fatwa Halal Kontemporer. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia
Nationalgeographic. 2014. Benarkah Makanan Berpengaruh pada Perilaku Anak?. Diakses Kamis 24 Agustus 2017

Artikel ini ditulis oleh I Gede Pande Wahyu Widiastana - 41150018

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB