Filosofi Makanan Menurut Maria Christina
You Are What You Eat
Makanan merupakan suatu hal yang digilai masyarakat jaman sekarang, ada yang tergila - gila untuk makan, ada juga yang tergila-gila untuk menghindari jenis makanan tertentu. Namun apakah sebenarnya arti makanan itu sendiri? Menurut saya, makanan adalah sesuatu yang masuk ke tubuh kita dan dapat mempengaruhi kerja organ-organ tubuh. Ada makanan yang dapat memelihara tubuh kita namun ada juga makanan yang apabila diolah dengan cara yang salah dapat merusak tubuh kita, baik secara cepat ataupun perlahan. Sebenarnya semua makanan itu baik adanya dan pasti memiliki manfaatnya tersendiri bagi pemeliharaan tubuh kita, setidaknya itu yang saya pikirkan. Namun pada jaman modern dan serba praktis ini makanan yang benar-benar baik akan sulit untuk ditemui di pasaran dan tidak dapat dipungkiri, biasanya kita akan lebih memilih makan makanan yang kurang diolah secara baik yang akan berakibat kurang baik pula bagi tubuh. Mengapa bisa begitu? Ya, jawabannya hanya satu yaitu penampilan dan rasa yang ditonjolkan menjadi daya jual yang sangat addiktif bagi masyarakat.
Makanan yang baik dan makanan yang kurang baik bagi pemeliharaan tubuh, apa sajakah itu? Pentingkah untuk benar-benar memakan makanan tersebut? Akankah makanan tersebut benar-benar membuat seseorang menjadi terhindar dari segala macam penyakit seumur hidupnya? Atau bahkan, apakah makanan tersebut dapat membuat seseorang untuk dapat hidup seribu tahun lamanya? Jawabannya adalah idiopatik. Tidak ada yang benar-benar tahu makanan apa sajakah yang benar-benar baik bagi tubuh, tidak ada yang tahu pula apakah makanan sungguh dapat mempengaruhi panjangnya umur seseorang. Seorang dengan pola hidup dan pola makan yang baik bisa saja umurnya lebih pendek daripada seorang dengan pola hidup dan pola makan yang kurang baik. Lalu apa yang sesungguhnya menjadikan seseorang sehat dan berumur panjang?
Kepribadian, perilaku, dan emosi. Itulah hal-hal yang menurut saya dapat menjawab segala pertayaan yang selama ini ada. Menurut dr. Paulus Wahyudi Halim, salah seorang ahli bedah, leprologsit, praktisi kedokteran integratif dan radiaesthesi medik, mantan direktur Rumah Sakit Sitanala di Tangerang (Kompasiana, 28 Febuari 2016 – dr. Paulus W. Halim:"Hampir Setiap Manusia Memiliki Benih Kanker hanya kadarnya berbeda"), dalam perbincangan pribadi saya dengan beliau, beliau mengatakan bahwa sesungguhnya semua makanan sehat yang kita makan akan menjadi tidak berarti apabila emosi kita tidak terkontrol. Lalu mengapa kita masih perlu makan makanan yang sehat? Mengapa masih ada yang menjadi vegetarian? Mengapa masih ada yang mengikuti berbagai macam trend diet dengan alasan kesehatan? Tidak cukupkah kita kontrol emosi kita dan menjadi sehat? Yang perlu kita cermati disini adalah sebenarnya apa yang dapat mempengaruhi emosi kita? Atau apa sajakah yang turut membantu kita dalam mengontrol emosi kita? Menurut Pdt. Annio, seorang pendeta Gereja Advent Hari Ketujuh di Pekalongan yang pernah saya ajak berbincang sedikit mengenai hal ini, makanan secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi perilaku, emosi dan kepribadian seseorang. Beliau memberi contoh apabila ada seseorang yang sering makan makanan pedas, biasanya dia akan menjadi seorang dengan emosi yang bersumbu pendek dan memang saya sering sekali menemukan "kebetulan" itu, termasuk diri saya sendiri. Itulah yang saya setujui bahwa apa yang kita makan secara tidak langsung akan membentuk kepribadian kita, dan kepribadian itulah yang akhirnya akan menjadi penilaian bagi kita di mata masyrakat, dan itulah filosofi You Are What You Eat versi saya.
Daftar Pustaka
Halim, Paulus W. 2017. Perbincangan pribadi di rumah beliau, Jl. Suplir Blok F1/13 Sektor 1.5
Annio. 2017. Perbincangan pribadi di Gereja Advent Hari Ketujuh Pekalongan, Jl. Angkatan empat lima
Moerni, Ngesti Setyo. 2016, 28 Febuari. Dr. Paulus W. Halim :" Hampir Setiap Manusia Memiliki Benih Kanker Hanya Kadarnya Berbeda". http://www.kompasiana.com/kinantisekardjagad/dr-paulus-w-halim-hampir-setiapmanusia-memiliki-benih-kanker-hanya-kadarnya-berbeda_56d2c51133977376201e0149
Artikel ini ditulis oleh Maria Christina Prabowo - 41150052
No comments:
Post a Comment