Friday, August 25, 2017

Filosofi Makanan Menurut Presna Chrismaesy Simanjuntak

Filosofi Makanan Menurut Presna Chrismaesy Simanjuntak
            Pernah dengar istilah "You are what you eat"? Artinya yaitu "Kita adalah apa yang kita makan. Ini bukan sekedar istilah belaka, tapi memang apa yang kita makan akan mewakili kita sebenarnya. Masa depan kesehatan tubuh kita ditentukan oleh apa yang kita konsumsi dulu dan kini. Tak hanya itu, apa yang kita makan kini turut menentukan kualitas manusia yang akan datang. Sayangnya, sebagian dari kita tidak sadar tentang hal itu. Globalisasi telah mengubah pola perilaku masyarakat, terutama dalam konsumsi makanan. Itu membuat peningkatan kasus penyakit tak menular di Indonesia semakin mengkhawatirkan, beberapa penyakit yang beberapa waktu lalu banyak diderita orang lanjut usia kini juga menyerang kaum muda.
Ada istilah yang mengatakan "sesaat di bibir" bisa menyebabkan "seumur hidup dipinggul". Yang dimaksud adalah makanan yang kita makan terkadang hanya enak dan lezat dirasakan sesaat dimulut, tanpa disadari kita memakannya dalam jumlah yang sedikit lebih banyak namun kita tidak memperhitungkan apa yang akan terjadi pada tubuh kita sesudah menyantap makanan itu semua.
Tiap makanan memiliki komposisi nutrisi berbeda, termasuk kandungan lemak. Ada empat jenis lemak yaitu asam lemak jenuh, asam lemak trans, asam lemak tak jenuh ikatan tunggal, dan asam lemak tak jenuh ikatan ganda. Jenis lemak yang biasa disebut lemak jahat adalah asam lemak jenuh dan asam lemak trans. Lemak trans bersumber dari tiga jenis makanan antara lain produk ruminansia, misalnya daging rawon, sop buntut, burger isi keju dan daging sapi, sate daging, serta daging rica. Jenis makanan lain adalah produk minyak nabati terhidrogenasi (HVO) contohnya cokelat, biskuit, black forest, dan sukro kacang. Lemak trans juga ada dalam makanan yang digoreng dengan suhu tinggi seperti sambal goreng ati, tempe goreng, ayam goreng tepung, dan telur goreng. Contoh lain adalah pisang goreng, ubi goreng, kroket dan tempe goreng, singkong goreng, dan ayam goreng tepung. Padahal di Indonesia orang biasa memasak dengan minyak goreng. Tak heran jika asam lemak jenuh umumnya bersumber dari makanan gorengan. Adapun kadar lemak jenuh paling besar terdapat pada santan dibandingkan daging dan minyak goreng. Bukannya tak boleh mengonsumsi makanan mengandung lemak, karena lemak juga bermanfaat bagi metabolisme tubuh, namun frekuensi dan porsi dibatasi terutama bagian yang mengandung lemak jahat tinggi
Makanan merupakan sumber tenaga bagi tubuh yang akan diolah dan diedarkan ke seluruh tubuh termasuk organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal dan lain-lain. Bila makanan yang kita makan sehat artinya dalam kondisi yang segar dan diolah dengan benar, maka jelas akan bermanfaat bagi tubuh kita. Nah lalu bagaimana jika makanan yang kita makan adalah sembarangan? Misalnya hobi makan yang manis-manis secara berlebihan, efek samping yang terjadi adalah pertumbuhan ke samping yang makin meningkat seiring peningkatan jumlah makanan yang masuk, akhirnya bentuk badan tidak lagi aduhai tetapi menjadi aduh aduh pakaian tidak ada yang muat. Lebih jauh lagi bisa menyebabkan kadar gula di dalam darah tidak seimbang dan menyebabkan penyakit kencing manis. Contoh lainnya yaitu bila kita makan makanan yang sudah tercemar bakteri, maka kita bisa langsung sakit perut, diare atau muntah-muntah. Semua itu bisa terjadi kalau kita asal memilih makanan atau asal memasukkan makanan ke dalam tubuh kita.
Jadi mulailah komitmen untuk hidup sehat. Cintaimu tubuhmu, makan makanan sehat setiap hari.
Artikel ini ditulis oleh Presna Chrismaesy Simanjuntak – 41150060

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB