Friday, August 25, 2017

Filosofi Makanan Menurut Rambat Sambudi

Kalian pasti pernah mendengar suatu istilah "you are what you eat". Menurut saya istilah ini merupakan hal yang bisa dikatakan benar. Mengapa demikian? Karena memang apa yang kita konsumsi dapat mewakili siapa kita sebenarnya. Hal yang dipengaruhi dari makanan yang kita makan tidak hanya nampak pada apa yang terlihat oleh mata kita seperti bentuk badan, namun makanan yang kita makan juga dapat mempengaruhi kesehatan psikis. Seperti contoh jika kita banyak mengkonsumsi makanan-makanan cepat saji yang memiliki lemak jenuh dan gizi yang tidak seimbang, akan terlihat adanya perubahan pada berat badan kita yang dapat meningkat. Dan akhirnya permasalahan yang ditimbulkan akibat berat badan yang meningkat adalah stress.
Saya juga pernah mendengar tentang pandangan untuk makanan yang tidak baik dikonsumsi dan yang sudah menjadi larangan untuk memakannya dalam Agama Islam. Hal yang diajarkan berupa larangan (diharamkan) untuk mengkonsumsi setiap burung yang memiliki cakar kuat dan setiap binatang buas yang bertaring. Pada ilmu gizi modern membuktikan bahwa orang yang makan daging hewan karnivora akan memiliki beberapa karakteristik yang mengandung racun dan sekresi internal yang beredar dalam darah dan masuk ke dalam perut manusia sehingga mempengaruhi sifat perilaku dan moral mereka. Ternyata hewan karnivora ini memiliki materi yang mengeluarkan hormone-hormon yang memacu sifat suka untuk menyerang dan memangsa. Dr (Q Byblos) adalah Profesor Nutrisi di Inggris mengemukakan bahwa : cairan ini keluar di dalam tubuh hewan bahkan ketika kita memberinya sepotong daging untuk dimakan oleh hewan yang terkunci dalam sangkar. Pernyataan ini memiliki arti saat kita mengunjungi kebun binatang dan melihat harimau bergerak kasar dan gugup untuk siap menyantap sepotong daging dan mengunyahnya, kita akan melihat rupa kemarahan dan kekejaman di wajahnya, kemudian lihatlah gajah yang mengawasi dan tingkahnya ketika makan dan ia bermain dengan anak-anak dan pengunjung, kemudian lihatlah singa dan membandingkan kekuatan dan keganasan. Contohnya pada manusia dapat terlihat dari film-film dokumenter tentang kehidupan manusia pedalaman tentang bagaimana mereka hidup berburu secara buas dan ganas serta cara mereka bertahan hidup di alam.
Seorang ilmuwan bernama Muhammad Babu yang berasal dari India melakukan penelitian yang memperkuat pernyataan tentang istilah "you are what you eat". Muhammad Babu melakukan penelitian ini karena ia melihat perut semut disekitar rumahnya memiliki warna yang transparan. Penemuan itu sebenarnya dibuat oleh istrinya yang menumpahkan susu di dapur, kemudian menemukan bahwa semut yang mengerubungi tumpahan susu tersebut berubah menjadi putih. Lalu Muhammad Babu mencoba untuk meneteskan sirup yang memiliki warna yang berbeda-beda. Setelah beberapa menit semut-semut yang mulai mengerubungi sirup dan menghisapnya, yang terjadi pada semut-semut tersebut ialah warna perutnya dapat berubah sesuai dengan warna sirup yang dihisap.
Dari hal diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pernyataan "you are what you eat" sangat tepat karena contoh sederhana yang nyata dapat kita temukan disekitar kita. Ada baiknya untuk lebih memilah makanan maupun minuman yang akan kita makan dengan memperhatikan nilai gizi dari tiap makanan maupun minuman yang kita konsumsi. Karena makanan yang dimakan memiliki efek jangka panjang yang akan mulai nampak beberapa waktu ke depan pada tubuh kita setelah kita mengkonsumsinya. Janganlah kita menyepelekan hal tersebut dan menyesal nantinya.


Artikel ini ditulis oleh Rambat Sambudi - 41150087


Sumber :

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB