Makanan merupakan segala bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh. (KBBI ,2007). Makanan merupakan kebutuhan pokok dari manusia oleh sebab itu, ketika seseorang kekurangan makanan maka seseorang tersebut baik secara biologis maupun psikologis akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Selain makanan penting bagi pertumbuhan tubuh manusia, makanan juga besar pengaruhnya terhadap pembentukan psikologis manusia. Sebagai contoh orang yang sering makan makanan manis akan berbeda karakternya dengan orang yang sering makan makanan pedas, asam, asin, bahkan pahit hal ini dkarenakan semua respon sensorik tubuh akan dihantarkan ke sistem limbik yang mengatur emosi manusia, begitu juga dengan rasa makanan yang dihantarkan ke sistem limbik, setiap rasa akan berbeda respon tubuh mengekspresikannya (Tortora, 2003).
You are What You Eat atau dalam terjemahan bahasa Indonesia, Anda adalah Apa yang Anda Makan. Slogan ini mungkin tidak asing ditelinga kita, slogan ini tidak dapat diartikan secara langsung ketika kita memakan ikan maka selanjutnya kita akan bernafas menggunakan insang, melainkan slogan ini memiliki makna bahwa setiap jenis makanan yang kita makan akan menentukan kesehatan tubuh kita. Namun sering kali manusia lebih menginginkan suatu makanan walaupun sebenarnya dia tidak membutuhkan makanan tersebut, sebagai contoh, ketika seseorang memakan cemilan setelah makan malam dan sebelum tidur. Kegiatan ini mencerminkan bahwa sebenarnya kita tidak membutuhkan makanan tersebut, karena kebutuhan akan kalori kita sudah terpenuhi saat makan malam .Kegiatan ini justru akan memberkan dampak negatif bagi tubuh kita.
Setiap orang memiliki index massa tubuh yang berbeda oleh sebab itu kebutuhan akan kalori dari setiap makanan yang dikonsumsi juga akan berbeda. Ketika seseorang mengonsumsi makanan melebihi dari total kebutuhan kalori sehari dalam jangka waktu yang panjang maka orang tersebut akan cendrung memiliki penampakan fisik yang gendut dan juga kemungkinan akan lebih mudah terserang penyakit seperti diabetes atau penyakit jantung. Sebaliknya ketika seseorang mengonsumsi makanan dibawah kebutuhan kalori total dalam jangka waktu yang panjang maka akan menyebabkan tubuh orang tersebut kurus atau dapat menjadi anoreksia.
Pentingnya menghitung kebutuhan kalori erat kaitannya dengan pemenuhan gizi yang seimbang. Gizi yang seimbang akan memberikan penampilan fisik yang sehat pada orang tersebut. Dalam pemenuhan gizi seimbang diperlukan kombinasi makanan yang seimbang. Slogan lama sewaktu kita kecil yaitu 4 sehat 5 sempurna sudah tidak dapat diimplementasikan pada periode saat ini. Panduan yang sekarang digunakan untuk mendapatkan gizi seimbang adalah menurut depkes (2014) yang dikenal dengan 4 pilar prinsip gizi seimbang yaitu :
1. Mengonsumsi makanan beragam
Tidak ada satupun jenis makanan mengandung semua macam gizi yang diperlukan untuk membantu pertumbuhan, kecuali ASI untuk bayi baru lahir sampai dengan umur 6 bulan. oleh sebab itu pentingnya variasi makanan untuk mampu memenuhi gizi harian dari seseorang.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku yang kurang bersih akan menyebabkan seseorang akan mudah terserang penyakit yang salah satunya adalah penyakit infeksi. Penyakit infeksi dapat menyebabkan nafsu makan seseorang menurun yang nantinya akan berdampak pada penurunan asupan gizi orang tersebut.
3. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik dapat memperlancar metabolisme tubuh, termasuk metabolisme gizi. Oleh sebab itu aktivitas fisik dapat membantu menyeimbangkan antara gizi yang keluar dan gizi yang masuk
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal
Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari 'Pola Hidup' dengan 'Gizi Seimbang', sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.
Dari pemaparan yang telah penulis ulas diatas dapat disimpulkan jika baik buruk kondisi kesehatan tubuh seseorang sangat berpengaruh dari asupan makanan yang dikonsumsi.
Daftar Pustaka:
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Nikolaos Katsilsambros, dkk. Asuhan Gizi Klinik, EGC:2014
Tortora, G.J. and Grabowski, S.R. Principles of Anatomy and Physiology, 10th ed., 2003
http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf. . Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017 pukul 22.45 WIB.

No comments:
Post a Comment