Thursday, August 24, 2017

Filosofi Makanan Menurut Yessica Soekanto

"You Are What You Eat" merupakan sebuah frase yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Frase tersebut tentu tidak dimaksudkan untuk diartikan secara literal karena hal tersebut tidak akan masuk akal. Menurut saya, frase ini merupakan sebuah pendapat bahwa untuk memiliki tubuh yang sehat, maka makanan yang kita konsumsi juga harus sesuai, baik dari segi nilai nutrisinya maupun intake kalorinya. Jadi, apa yang kita makan akan sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.
Frase ini sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1825, dimana Jean Anthelme Brillat-Savarin sempat menyinggungnya di dalam bukunya yang berjudul Physiologie du Gout (Physiology of Taste). Dalam buku tersebut, tertulis: "Dis-moi ce que tu manges, je te dirai ce que tu es." (Tell me what you eat and I will tell you what you are). Anthelme Brillat-Savarin tentu tidak memaksudkan ini secara harfiah, namun beliau menyatakan bahwa apa yang dimakan oleh seseorang akan berpengaruh besar terhadap kesehatan pikiran maupun tubuh seseorang. Frase tersebut kemudian baru dikenal di Inggris pada tahun 1942 ketika seorang nutrisionis bernama Victor Lindlahr mempublikasikan bukunya yang berjudul You Are What You Eat: how to win and keep health with diet. Beliau juga sempat menyatakan dalam Bridgeport Telegraph pada tahun 1923: "Ninety percent of the diseases known to man are caused by cheap foodstuffs. You are what you eat.". Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa sebanyak 90% dari penyakit-penyakit yang ada di dunia disebabkan oleh makanan murah yang tidak sehat. Mendengar pernyataan tersebut, pasti akan muncul perasaan kaget karena 90% bukan merupakan angka yang rendah. Namun, apakah benar begitu?
Sebuah film dokumenter yang menurut saya berkaitan dengan frase "You Are What You Eat" berhasil menarik perhatian banyak orang ketika film tersebut ditayangkan pada tanggal 17 Maret 2017. Film dokumenter yang berjudul "What The Health" tersebut menceritakan perjalanan pembuat filmnya, Kip Anderson, dalam meneliti hubungan antara makanan yang kita konsumsi dengan penyakit-penyakit kronis seperti diabetes mellitus dan kanker. Dalam film tersebut, dikatakan bahwa WHO mengevaluasi 800 studi yang menyatakan bahwa dengan makan daging yang diproses (misalnya sosis dan bacon) sebanyak 50 gram tiap harinya dapat meningkatkan resiko untuk kanker kolorektal sebanyak 18%. Bahkan, daging yang diproses dikategorikan oleh WHO sebagai karsinogen grup 1 yang sama dengan rokok tembakau, asbestos, dan plutonium. Selain itu, disinggung juga bahwa penyakit-penyakit kronis seperti diabetes mellitus, kanker, dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit-penyakit yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, terutama diet. Memang ada faktor genetik yang berperan dalam manifestasi dari penyakit-penyakit di atas, tapi perlu dicatat bahwa diet merupakan salah satu faktor yang secara signifikan dapat mempengaruhi resiko bagi kita untuk mengidap penyakit-penyakit tersebut.
Sebagai kesimpulan, "You Are What You Eat", walau hanya terdiri dari lima kata, merupakan sebuah frase yang harus diperhatikan karena relevansinya dengan kehidupan sehari-hari kita. Kaitan antara makanan dengan kesehatan merupakan sesuatu yang terbukti sangat erat, terutama dalam mencegah penyakit-penyakit yang tidak diinginkan. Apa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita adalah apa yang akan membentuk tubuh kita. Maka dari itu, apabila diet kita dipenuhi dengan makanan yang sehat dan bergizi, tubuh kita tentu juga akan menjadi sehat dan bergizi. Sebaliknya, apabila diet kita dipenuhi dengan makanan yang tidak sehat seperti, maka tubuh kita juga akan menjadi tidak sehat.

Referensi:
1.      Martin, G. (2017). The meaning and origin of the expression: You are what you eat. Retrieved from http://www.phrases.org.uk/meanings/you-are-what-you-eat.html. on 24th of August 2017 [21.00 WIB].
2.      Anderson, K (Producer & Director). (2017). What The Health. United States.

Artikel ini ditulis oleh Yessica - 41150081.

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB