Daniel Pranata Evan Tjahjono
41150038 / Kel. 2
Rangkuman Jurnal Gizi Oleh Daniel Pranata
Kaitan Obesitas Dengan Kanker dan Pencegahan
World Health Oganization memperkirakan bahwa saat ini obesitas di seluruh dunia meningkat dua kali dibandingkan tahun 1980. Di tahun 2014, 39% orang dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan dan 13% mengalami obesitas. Dewasa ini, obesitas adalah masalah kesehatan serius di negara-negara berkembang seperti halnya di negara-negara maju. Diet tinggi energi dengan karbohidrat olahan dan lemak jenuh, serta gaya hidup berkaitan dengan obesitas. Obesitas berkaitan dengan sejumlah penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes tipe 2, dislipidemia, dan kanker.
The International Agency for Research into Cancer dan the World Cancer Research Fund melaporkan bahwa kanker yang sering dialami oleh penderita obesitas adalah kanker endometrium, adenokarsinoma esofagus, kolorektal, payudara postmenopause, prostat, dan ginjal. Studi epidemiologi baru-baru ini mengkonfirmasi kemungkinan kaitan obesitas dengan kanker ovarium dan tiroid, serta peningkatan risiko sejumlah malignansi hematologis seperti mieloma sel plasma, Hodgkin dan non-Hodgkin's lymphoma, serta leukemia. Malignansi yang jarang berkaitan dengan obesitas adalah melanoma malignan, kanker tiroid, leukemia, dan multiple myeloma.
Data yang dipublikasikan lebih dari 25 tahun terakhir menekankan bahwa obesitas adalah penyebab 20% kematian karena kanker pada wanita, sedangkan pada pria tingkat kematian sekitar 14%. The American Cancer Society melaporkan data yang menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas berkorelasi dengan tingkat kematian akibat kanker hepar, pankreas, mieloma, dan Hodgkin's lymphoma.1 Sejumlah studiepidemiologi menunjukkan bahwa obesitas adalah faktor yang berkontribusi meningkatkan insidensi dan mortalitas kanker kolon, endometrium, ginjal, dan payudara postmenopause. Di Eropa tingkat kematian yang lebih tinggi pada penderita kanker dengan obesitas berkaitan dengan efek obesitas terhadap potensi dan progresi kanker. Studi pada kanker payudara duktal invasif pada 1.177 wanita mendapatkan bahwa wanita dengan kuartil IMT tertinggi memiliki tumor dengan gradasi histologis dan jumlah sel mitosis yang lebih tinggi dan ukuran tumor yang lebih besar dibandingkan dengan wanita pada kuartil IMT yang lebih rendah.
Diet untuk menurunkan berat badan dapat menurunkan inflamasi kolorektal pada para penderita obesitas dan menurunkan risiko kanker kolorektal. Di Eropa dipelajari bahwa populasi tanpa berat badan berlebih dapat menurunkan insidensi tahunan kanker kolon hingga 21.000 kasus dan kanker payudara hingga 13.000 kasus.Asupan kalori yang dibatasi dalam jangka panjang menurunkan insidensi kanker dan memperpanjang usia pada rodensia. Telah terbukti bahwa asupan buah-buahan dan sayuran menurunkan risiko kanker. Keseimbangan energi adalah faktor penting dalam menurunkan kerentanan terhadap kanker karena efek tidak langsung terhadap kadar insulin, insulin-like growth factor-I (IGF-I), dan berbagai marka inflamasi Kadar vitamin D yang rendah bertanggungjawab terhadap risiko kanker.Untuk pencegahan kanker, disarankan latihan fisik secara rutin, menambah aktivitas fisik seperti berjalan kaki ke tempat kerja, menggunakan tangga dibanding lift, dan berkebun.
Baca Selengkapnya https://www.researchgate.net/publication/309032745_MEMAHAMI_KAITAN_OBESITAS_DAN_KANKER_PELUANG_UNTUK_PENCEGAHAN_KANKER
Berkas Jurnal FK UKDW 2016
Artikel ini ditulis oleh Daniel Pranata Evan Tjahjono-41150038
No comments:
Post a Comment