Monday, August 28, 2017

Ringkasan Jurnal Gizi oleh Ariani Wanti Paluta

Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dicapai jika kondisi dan situasi serta kemampuan dari setiap anggota masyarakat dan harus selalu diupayakan peningkatan secara terus-menerus. Anak usia 1-3 tahun adalah kelompok umur yang rentan terhadap gangguan kesehatan terutama penyakit infeksi, karena pada usia 1-3 tahun sudah mulai mengenal lingkungan luar dan dapat memilih makanan sendiri walupun tetap dengan bimbingan orang tua. Suplementasi vitamin A menurunkan morbiditas penyakit demam, diare, campak, dan memperbaiki status gizi (wasting, underweight). Namun, pada kenyataanya sampai saat ini didalam masyarakat masih terdapat berbagai kekurangan gizi pada anak. Penyebab langsung masalah gizi secara garis besar terkait dengan konsumsi makanan yang masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan serta adanya penyakit infeksi. Kebutuhan zat gizi untuk tubuh dapat diperoleh melalui asupan makanan yang mengandung sumber zat gizi makro (energi, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) yang semuanya berperan dalam pertumbuhan anak.
Vitamin A, vitamin C, dan zink berfungsi untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup melalui sistem imunitas. Kekurangan vitamin A, vitamin C, dan zink dapat meningkatkan risiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernapasan, diare, dan demam. Di samping itu, meningkatnya penyakit infeksi dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan. Kekurangan vitamin A pada populasi dapat dilakukan pemeriksaan secara biokimia dengan pemeriksaan serum retinol darah. Indikator defi siensi vitamin A antara lain dapat dilihat dari konsentrasi retinol. Subjek yang mendapatkan suplementasi vitamin A lengkap memiliki morbiditas penyakit infeksi yang rendah dibandingkan dengan anak yang tidak lengkap mendapatkan suplementasi vitamin A dalam satu tahun terakhir. Terdapat hubungan antara asupan lemak dengan serum retinol (p<0,05). Sebanyak 16,5% subjek dengan tingkat kecukupan lemak kurang memiliki morbiditas tinggi.

Pemberian suplementasi vitamin A 200.000 IU pada anak secara signifikan dapat meningkatkan serum retinol. Pemberian suplementasi vitamin A pada anak selama penyakit infeksi dapat meningkatkan serum retinol dan membantu mengatasi pneumonia, campak, serta menunjukkan pentingnya serum retinol untuk kemajuan program suplementasi vitamin A. Suplementasi vitamin A yang diberikan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas secara spesifik pada anak usia 6-59 bulan di negara berkembang.
Rendahnya asupan energi dan protein subjek kemungkinan disebabkan oleh ibu subjek yang hanya memberikan makan pokok dua kali dalam sehari. Subjek dengan tingkat kecukupan lemak kurang berisiko memiliki serum retinol rendah. Mengkonsumsi makanan mengandung lemak pada anak-anak akan meningkatkan serum retinol sama dengan penambahan makanan sumber beta-karoten. Tingkat penyerapan vitamin A sangat tergantung pada kecukupan konsumsi lemak.
Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan energi, protein, dan lemak dengan morbiditas subjek (p=0,248; p=0,261; p=0,198). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh banyak faktor lain yang mempengaruhi morbiditas seperti lingkungan, sumber penyakit (agens), dan pejamu (host). Berbeda dengan asupan protein yang menunjukkan tidak adanya hubungan dengan kejadian ISPA pada anak, hal ini karena ISPA tidak hanya dipengaruhi oleh asupan protein dan zink saja, melainkan terdapat banyak faktor yang tidak diteliti yang dapat menjadi penyebab munculnya ISPA seperti asupan vitamin C, vitamin B, vitamin D, vitamin E, dan vitamin A yang dapat menurunkan imunitas yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko terkena penyakit ISPA. Lemak merupakan pelarut beberapa vitamin larut lemak serta berperan penting untuk ketersediaan asam lemak, linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak esensial harus tersedia minimal 4% dari jumlah kkal makanan untuk mencegah defisiensi. Salah satu faktor yang mempengaruhi serum retinol dalam darah adalah asupan vitamin A yang disimpan dalam hati. Vitamin A berperan penting dalam pemeliharaan sel epitel oleh karena vitamin A sangat berperan dalam imunitas.
Tingkat kecukupan vitamin C dan zink yang kurang, berisiko memiliki morbiditas tinggi pada subjek. Asupan vitamin C dapat meningkatkan beberapa komponen dalam tubuh yang berfungsi untuk kekebalan tubuh seperti anti-mikrobisida, limfosit proliferasi, kemotaksis, dan respon imun. Fungsi imun dengan menstimulasi produksi interferon (protein yang melindungi sel dari serangan virus) dapat ditingkatkan dengan vitamin C. Di samping itu, ditemukan juga adanya hubungan antara kejadian ISPA dengan konsumsi zink subjek.


Artikel ini ditulis oleh Ariani Wanti Paluta – 41150027

Informasi tambahan:

Judul Artikel                : SUPLEMENTASI VITAMIN A DAN ASUPAN ZAT GIZI DENGAN SERUM RETINOL DAN MORBIDITAS ANAK 1-3 TAHUN
Penulis                         : Milliyantri Elvandari, Dodik Briawan, Ikeu Tanziha
Nama Jurnal                : Jurnal Gizi Klinik Indonesia
Tahun Terbit               :2017
Link Jurnal                   : https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17938/15972

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB