Ringkasan Jurnal Gizi oleh Maria Christina
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas Sumber Daya Manusia. Status Gizi akan mempengaruhi proses perkembangan dan pertumbuhan anak, termasuk kemampuan intelektual yang berdampak pada prestasi belajar di sekolah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1-5 yang berjumlah 120 orang. Kriteria inklusi melibatkan siswa kelas 1-5 yang sedang dalam keadaan sehat, tidak mengalami udem, dan tidak mempunyai kelainan kongenital tinggi dan berat badan. Sementara, yang termasuk kriteria eksklusi adalah siswa yang tidak hadir saat penelitian dan siswa yang tidak kooperatif saat penelitian. Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis dengan uji statistik chi square pada p-value<0.05 dengan tingkat kepercayaan 95%. Didapatkan hasil siswa dengan status gizi normal sebanyak 63.3%, status gizi wasting (kurus dan sangat kurus) sebanyak 21.6%, dan status gizi stunting (pendek dan sangat pendek) sebanyak 7.5%.
Pada uji analisis dengan chi square didapatkan p = 0.020 (p<0.05) untuk status gizi wasting dan p = 0.005 (p<0.05) untuk status gizi stunting. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara status gizi seorang anak dengan prestasi belajarnya di sekolah. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ijarotimi dan Ijadunola di Nigeria. Mereka menemukan bahwa, pada anak yang kekurangan gizi akan terjadi perubahan pada metabolisme yang berdampak pada kemampuan kognitif dan kemampuan otak. Sementara Sorhaindo dan Feinstein di London menemukan bahwa gizi buruk anak akan mempengauhi sistem imunnya sehingga mudah menderita penyakit infeksi. Hal ini mempengaruhi angka kehadirannya di sekolah yang akan berdampak pada ketertinggalan pembelajaran. Status gizi yang kurang akan menyebabkan otak tidak berkembang sempurna, kognitif dan perkembangan IQ terhambat. Sebagai contoh, seorang anak yang kekurangan protein akan berefek pada fungsi hippocampus dan korteks dalam membentuk dan menyimpan memori.
Kekurangan gizi masa lalu akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak terutama jika terjadi saat golden periode (3 tahun) tumbuh kembang anak. Hal ini menyebabkan gangguang fungsi normal otak, sementara dampak kronis nya adalah stunting, jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidak matangan serta ketidak sempurnaan organisasi biokimia dalam otak. Keadaan ini juga akan berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak.
Baca selengkapnya di :
Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Guguk Malintang Kota Padangpanjang – Rosita Hayatus Sa'adah, Rahmatina B. Herman, Susila Sastri – Jurnal FK UNAND tahun 2014 – diakses via http://jurnal.fk.unand.ac.id
Artikel ini ditulis oleh Maria Christina Prabowo - 41150052
No comments:
Post a Comment