Hasil pertumbuhan setelah menjadi manusia dewasa, sangat tergantung dari kondisi gizi dan kesehatan sewaktu masih balita. Pertumbuhan otak yang menentukan tingkat kecerdasan setelah menjadi dewasa, sangat ditentukan oleh pertumbuhan waktu balita. Kekurangan gizi pada fase pertumbuhan akan menghasilkan manusia dewasa dengan sifat-sifat berkualitas inferior. Pada bayi dan anak balita, kekurangan gizi dapat mengkibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, spiritual dan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya gizi buruk. Gizi yang sesuai bergantung pada konsumsi pangan yang beragam dalam jumlah yang cukup, kualitas gizi, dan keseimbangan, yang memungkinkan pertumbuhan dan pemeliharaan fungsi tubuh yang baik. Intake zat gizi berasal dari makanan yang dikonsumsi seseorang merupakan salah satu penyebab langsung dari timbulnya masalah gizi.
Anak usia 1-5 tahun merupakan periode transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa, dimana kebutuhan nutrisi meningkat. Hal ini disebabkan karena anak usia 1-5 tahun merupakan kelompok bermain, perioritas nutrisi adalah energi, protein, dalam arti tidak mengabaikan kebutuhan gizi yang lainnya. Konsumsi zat gizi yang diperlukan balita adalah zat gizi sebagai sumber tenaga (karbohidrat), sumber zat pembangun (protein), sumber zat pengtur (vitamin). Ketiganya sangat diperlukan dalam pertumbuhan balita. Namun perlu diketahui porsi atau ukuran dari masing-masing sumber zat gizi itu harus sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang dan Angka Kecukupan Gizi balita (AKG).
Penelitian dalam jurnal ini, menggunakan studi Cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 92 siswa. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah asupan makanan seperti energi, karbohidrat, protein, lemak dan serat). Sedangkan variable independen adalah status gizi berdasarkan BB/U. Pada penelitian ini didapatkan bahwa 78,3% sisa mempunyai status gizi yang baik, 82,6% responden memiliki asupan energi cukup ≥80% AKG, asupan karbohidrat 85,9% responden cukup, 96,7% responden cukup asupan proteinnya ≥80% AKG, asupan lemak 69,6%, sebesar 93,5% siswa memiliki asupan serat kurang. Hasil menunjukan ada hubungan bermakna antara asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak terhadap status gizi.
Judul Asli: Asupan Makanan Terhadap Status Gizi Siswa Taman Kanak-Kanak
Nama Jurnal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol.8, No. 1, Januari 2012
Penulis: Lara Restiyani dan Tria Astika Endah Permatasari
Link Jurnal: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/kedokteran-dan-kesehatan/article/view/977/896
Artikel Ini Ditulis Oleh Ave Maria Rosario - 41150086
No comments:
Post a Comment