Tuesday, August 29, 2017

Ringkasan Jurnal Gizi oleh Christian Hans

Obesitas dinyatakan sebagai salah satu dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara berkembang. Obesitas dapat terjadi terutama akibat peningkatan asupan makanan dan penurunan aktifitas fisik. Berbagai peneliti menemukan faktor risiko dari obesitas antara lain seperti konsumsi makanan , alkohol , riwayat merokok dan aktifitas fisik.

Sindrom metabolik (SM) merupakan kelainan metabolik kompleks yang diakibatkan oleh peningkatan obesitas. Perdebatan tentang definisi ini terjadi seiring dengan hasil penelitian yang terus berkembang , namun seluruh kelompok studi tersebut setuju bahwa obesitas , resistensi insulin , displidemia dan hipertensi merupakan komponen utama dari sindroma metabolik.

Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan bahwa ada hubungan yang bernakna antara Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap lingkar pinggang dengan nilai p = 0,000 , α (0,05). Hal ini sama dengan teori menurut Sugondo (2009) yang menjelaskan bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) berhubungan erat dengan derajat jaringan lemak. Untuk menilai derajat jaringan lemak dapat dilakukan pengukuran lingkar pinggang karena pengumpulan lemak ada di sekitar panggul dan pinggang yang merupakan indikasi obesitas sentral.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Framingham yang menunjukan bahwa orang gemuk akan mengalami peluang hipertensi 10 kali lebih besar . Walaupun belum diketahui seara pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas , namun terbukti bahwa obesitas dengan hipertensi lebih tinggi daripada penderita hipertensi dengan berat badan normal. Pada orang yang terlalu gemuk , tekanan darahnya cenderung lebih tinggi karena seluruh organ tubuh dipacu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih besar , dikarenakan banyaknya timbunan lemak yang menyebabkan kadar lemak darah juga tinggi , sehingga tekanan darah menjadi tinggi.

Berdasarkan hasil analisis statistik  IMT terhadap kadar glukosa darah puasa dengan nilai p = 0,023 < α (0,05). Hal ini sama dengan teori menurut Khasanah (2011) menyebutkan peningkatan berat badan atau obesitas merupakan penyumbang utama dalam perkembangan kadar glukosa darah. Konsumsi makanan yang berlebihan terutama yang berasal dari karbohidrat dan lemak menyebabkan penumpukan lemak tubuh yang dapat mengganggu kerja insulin sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah.


Baca selengkapnya di jurnal berikut ini :

 

"HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN SINDROM METABOLIK DI DUSUN SABUH KECAMATAN AROSBAYA KABUPATEN BANGKALAN-MADURA "

 

Di akses tanggal 28 Agustus 2017 via journal.uwks.ac.id/index.php/jikw/article/download/4/4

 

Artikel ini ditulis oleh Christian Hans Suprapto – 41150055

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB