Kurang Vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi mikro yang dialami oleh Indonesia. Kurang vitamin A (KVA) pada bayi dan anak balita dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan sistem imun tubuh yang menyebabkan bayi atau anak rentan terkena infeksi, mengganggu pertumbuhan, hingga menimbulkan kebutaan. Upaya fortifikasi vitamin A ke dalam gula jawa, produk yang digunakan secara luas oleh masyarakat, merupakan program pemerintah Indonesia menangani KVA. Sumber provitamin A yang cukup potensial adalah minyak sawit yaitu red palm oil (RPO) dan crude palm oil (CPO) karena mengandung beta karoten antara 500-700 ppm serta memiliki bioavailabilitas yang lebih baik dari pada beta karoten yang terdapat pada bayam dan wortel.
Dari hasil kajian ulang mengenai efek pemberian gula kelapa yang diperkaya RPO dan CPO terhadap pertumbuhan dan kadar retinol serum sebagai indikator status vitamin A pada tikus yang dibuat dalam keadaan defisiensi vitamin A selama 10 minggu dan kemudian diberi gula kelapa yang diperkaya dengan RPO dan CPO selama 2 minggu didapatkan bahwa terjadi peningkatan berat badan dan kadar retinol serum tikus. Selama tikus diperlakukan agar dalam kondisi defisiensi vitamin A, feces tikus menjadi lembek dan mengindikasikan adanya infeksi. Namun, setelah fase replesi dengan gula jawa yang sudah difortifikasi, didapatkan perbaikan status imun dan gizi tikus.
Peningkatan berat badan setelah pemberian gula kelapa yang diperkaya dengan CPO dan RPO masing-masing sebesar 5,23 persen dan 3,54 persen. Hal ini kemungkinan disebabkan karena CPO dan RPO yang menjaga kestabilan kondisi kesehatan optimal melalui perannya sebagai antioksidan, imunostimulan bersama dengan vitamin E dan lycopene yang terkandung dalam kelapa sawit merah. Vitamin A dan E yang terdapat dalam kelapa sawit merah ini dapat meningkatkan sistem imun dengan menstimulasi proliferasi sel di dalam organ immunopoietic seperti limfa, meningkatkan jumlah antibodi yang diproduksi oleh sel-sel plasma, dan mengakibatkan pergeseran produksi antibodi dari IgM ke IgG. Proses imun yang baik ini akan meningkatkan proses absorpsi dan sintesis zat gizi yang lebih baik pula.
Peningkatan kadar retinol serum pada kelompok CPO dan RPO tidak berbeda terlalu nyata. Peningkatan kadar retinol serum masing-masing sebesar 8,34 mikrogram per desiliter dan 8,28 mikrogram per desiliter. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada manusia antara lain pemberian RPO yang diberikan setara dengan 90 mg beta karoten selama 10 hari pada ibu menyusui, mampu meningkatkan kadar retinol serum bayi hingga 15,63 persen. Hal ini mampu mencegah bayi dari terkena infeksi, terhambatnya pertumbuhan, hingga kebutaan.
Judul jurnal : Efek Pemberian Gula Kelapa yang Diperkaya Minyak Sawit Merah terhadap Peningkatan Berat Badan dan Kadar Retinol Serum Tikus Defisiensi Vitamin A
Nama jurnal dan penerbit : Penelitian Gizi dan Makanan ( p-ISSN: 0125-9717. e-ISSN: 2338-8358), National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health of Republic of Indonesia.
Penulis : Hidayah Dwiyanti, Hadi Riyadi, Rimbawan, Evy Damayanthi, Ahmad Sulaeman, Ekowati Handharyani.
Tahun Terbit : Juni 2013 Vol. 36 (1): 73-81.
LINK PDF :
Artikel ini ditulis oleh Christofer Sathya Wijaya Budi Sarwono-41150077
No comments:
Post a Comment