Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 1 tahun dan mengalami proses tumbuh kembang. Tumbuh kembang merupakan dua proses yang berbeda, tetapi keduanya tidak dapat berdiri sendiri, terjadi secara simultan, saling berkaitan, dan berkesinambungan dari masa konsepsi hingga dewasa. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran, besar, jumlah, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu. Pertumbuhan dapat diukur dengan satuan berat dan panjang badan, sedangkan perkembangan merupakan peningkatan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur serta dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu dari faktor pasca natal yaitu faktor gizi. Unsur gizi menjadi pengaruh yang dominan dalam pertumbuhan anak terutama pada awal kehidupan sampai umur 12 bulan. Nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dapat dipenuhi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan pilihan optimal sebagai pemberian makan pada bayi karena mengandung nutrisi, hormon, faktor kekebalan, faktor pertumbuhan, dan antiinflamasi.
Bayi yang berumur 0-6 bulan sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO) pada tahun 2001 hanya memerlukan ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun yang disebut dengan ASI ekslusif. Bayi yang mendapatkan makanan padat atau cairan kecuali vitamin, mineral, atau obat sebelum berumur 6 bulan seiring pemberian ASI dikategorikan sebagai ASI non eksklusif.
Sehubungan dengan besarnya manfaat ASI terhadap tumbuh kembang bayi, maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan pemberian ASI terhadap tumbuh kembang bayi umur 6 bulan di Puskesmas Nanggalo Kota Padang tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI dengan tumbuh kembang bayi umur 6 bulan di Puskesmas Nanggalo.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Populasi penelitian adalah jumlah bayi umur 6 bulan yang pernah mendapat pelayanan imunisasi di Puskesmas Nanggalo kota Padang. Jumlah sampel yang didapatkan adalah 50 orang berdasarkan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Kriteria inklusi adalah bayi dengan kriteria: bayi dari kehamilan aterm, berumur 6 bulan saat penelitian, mendapatkan ASI, serta mendapatkan pelayanan imunisasi di Puskesmas Nanggalo serta ibu bayi yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi adalah bayi dengan cacat fisik bawaan, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), dan sakit berat.
Pengolahan data yang dilakukan yaitu memastikan data yang telah diperoleh adalah benar dan lengkap, dan diolah dengan komputerisasi menggunakan program Statistical Program for Social Science (SPSS) 15.0. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan yang signifikan antara dua variabel yaitu variabel pemberian ASI dengan tumbuh kembang bayi umur 6 bulan di Puskesmas Nanggalo tahun 2013 menggunakan uji Chi Square.
Penilaian pertumbuhan berdasarkan status gizi dari analisis univariat, diperoleh sebanyak 33 bayi (66%) dengan pertumbuhan normal dan 17 bayi (34%) dengan pertumbuhan kurang. Sedangkan berdasarkan status gizi dari analisis bivariat didapatkan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif mempunyai pertumbuhan normal lebih banyak dari pada bayi yang diberikan ASI non eksklusif. Pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 73,3% pertumbuhannya normal dan 26,7% pertumbuhannya kurang, sedangkan bayi yang diberikan ASI non eksklusif diperoleh 62,9% dengan pertumbuhan normal dan 37,1% adalah pertumbuhan kurang.
Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi Cahyadi di kelurahan Linggajaya kecamatan Mangkubumi kota Tasikmalaya tahun 2012 bahwa hubungan pemberian ASI tidak signifikan dengan pertumbuhan bayi. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif umumnya akan mengalami pertumbuhan yang pesat pada umur 2-3 bulan, namun lebih lambat dibandingkan bayi yang mendapat ASI non eksklusif. Hubungan pemberian ASI tidak signifikan dengan pertumbuhan bayi kemungkinan disebabkan oleh kuantitas dan kualitas ASI yang diberikan ibu yang masih kurang dan belum memenuhi kebutuhan bayi sehingga penembahan berat badan dan panjang badan bayi menjadi tidak optimal. Selain itu faktor gizi pada ibu saat hamil dan menyusui, cara menyusui yang belum tepat dan benar sehingga produksi ASI tidak sempurna.
Penilaian perkembangan dengan analisis univariat diperoleh bahwa sebagian besar bayi mengalami perkembangan yang sesuai dengan umur yaitu sebanyak 42 bayi (64%) dan 8 bayi (36%) mengalami keterlambatan sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan perkembangan pada bayi umur 6 bulan menggunakan Metode Denver II dengan analisi bivariat, diperoleh bayi yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 13 orang (86,7%) dengan perkembangan sesuai umur, dan 2 orang (13,3%) mengalami keterlambatan (abnormal). Sedangkan bayi yang diberikan ASI non eksklusif didapatkan 19 orang (54,3%) dengan hasil perkembangan normal, dan 16 orang (45,7%) mengalami keterlambatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan pemberian ASI tidak signifikan dengan perkembangan bayi.
Hasil penelitian ini tidak sebanding dengan Penelitian Novita dkk (2007) di lingkungan Puskesmas Cigondewah, Bandung menyimpulkan bahwa aspek kognitif pada bayi yang mendapat ASI eksklusif memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Rata-rata IQ bayi ASI eksklusif 128,3 dengan rentang IQ 112-142 sedangkan bayi ASI noneksklusif rata-rata 114,4 dengan rentang IQ 82-137. Hubungan pemberian ASI tidak signifikan dengan perkembangan bayi mungkin disebabkan oleh adanya pengaruh lain seperti kualitas dan kuantitas ASI yang belum tercapai dengan baik sehingga mempengaruhi pertumbuhan otak bayi dan berdampak pada terlambatnya perkembangan bayi. Selain itu faktor lingkungan, stimulasi, dan sosial ekonomi juga mempengaruhi proses perkembangan.
Informasi tambahan :
Judul artikel :
Ringkasan Jurnal Gizi oleh Darren Eduardo William
Judul artikel asli :
Hubungan Pemberian ASI dengan Tumbuh Kembang Bayi Umur 6 Bulan di Puskesmas Nanggalo
Nama Jurnal :
jurnal kesehatan andalas. volume 3, no 2(2014)
Penulis :
Dian Insana Fitri, Eva Chundrayetti, Rima Semiarty
Tahun terbit : 2014
Artikel ini ditulis oleh Darren Eduardo William - 41150085
No comments:
Post a Comment