Ringkasan Jurnal Gizi oleh Ernestine Benita
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi akumulasi lemak tubuh yang berlebihan di jaringan adiposa. Kelebihan lemak tubuh dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan energi dalam tubuh yaitu asupan energi yang lebih besar dibanding dengan energy expenditure (keluaran energi) dalam jangka waktu lama. Energi yang berlebihan dari hasil metabolisme zat gizi makro akan disimpan di jaringan adiposa sebagai lemak tubuh. Aktivitas fisik yang kurang juga dapat menjadi penyebab terjadinya penumpukan lemak tubuh.
Konsumsi air dapat dikaitkan dengan penurunan persen lemak tubuh. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pemberian 500 ml air selama 8 minggu dapat menurunkan persen lemak tubuh pada remaja putri obesitas. Mekanisme terjadinya penurunan lemak tubuh yaitu dengan adanya efek thermogenesis air, dimana hal ini dapat menyebabkan peningkatan oksidasi lemak dan penurunan oksidasi glukosa sehingga tubuh lebih banyak mengeluarkan energi dari cadangan energi yaitu lemak yang tersimpan di jaringan adiposa.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan konsumsi air, asupan kabohidrat, dan asupan lemak memiliki hubungan yang signifikan dengan persen lemak tubuh. Tingkat kecukupan konsumsi air terbukti berhubungan dengan persen lemak tubuh, yaitu semakin tinggi konsumsi air maka semakin rendah persen lemak tubuh. Serta dapat diketahui pula tingkat kecukupan asupan karbohidrat terbukti berhubungan bermakna dengan persen lemak tubuh, yaitu semakin rendah asupan karbohidrat maka semakin tinggi persen lemak tubuh sedangkan tingkat kecukupan asupan lemak juga terbukti berhubungan dengan persen lemak tubuh, yaitu semakin tinggi asupan lemak maka semakin tinggi persen lemak tubuh pada remaja putri.
Orang yang obesitas memiliki total air tubuh lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas karena kandungan air di dalam sel lemak lebih rendah daripada kandungan air di dalam sel otot sehingga orang yang obesitas lebih mudah mengalami kekurangan air dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas. Oleh karena itu, orang obesitas mempunyai kebutuhan air yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan konsumsi air dengan persen lemak tubuh pada remaja putri. Pemberian air sebanyak 500 ml setiap hari selama 8 minggu memberikan pengaruh pada persen lemak tubuh remaja obesitas, dimana berdasarkan penelitian menyebutkan bahwa konsumsi 500 ml air menyebabkan AMB (Angka Metabolisme Basal) meningkat hingga 24% dalam 60 menit setelah konsumsi air. Adanya peningkatan metabolisme tubuh tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan pengeluaran energi oleh tubuh. Peningkatan pengeluaran energi akibat air disebut juga dengan efek termogenesis air. Tingkat kecukupan asupan karbohidrat dan lemak memiliki hubungan yang signifikan dengan persen lemak tubuh. Salah satu jenis karbohidrat adalah serat. Konsumsi serat pada remaja putri berkisar antara 10,1 gram hingga 28,6 gram. Serat makanan pada umumnya memakan waktu yang lebih lama untuk dicerna dan dipecah menjadi glukosa. Hal tersebut dinilai dapat menghindari peningkatan gula darah yang biasanya terjadi setelah mengonsumsi karbohidrat sederhana. Lemak merupakan zat gizi penghasil energi terbesar, besarnya lebih dari dua kali energi yang dihasilkan karbohidrat dan protein. Jika asupan berlebih, tubuh lebih cepat menyimpan lemak di jaringan adiposa dibandingkan dengan karbohidrat dan protein sehingga asupan lemak berperan penting dalam peningkatan lemak tubuh seseorang.
Sumber : Habibaturochmah, Deny Yudi Fitrianti; Hubungan Konsumsi Air, Asupan Zat Gizi, dan Aktivitas Fisik dengan Persen Lemak Tubuh pada Remaja Putri. Journal of Nutrition College 2014 ; 3(4) : 595-603
Artikel ini ditulis oleh Ernestine Benita - 41150017
No comments:
Post a Comment