Air susu ibu (ASI) memiliki kandungan gizi yang lengkap dan sempurna serta mengandung zat anti infeksi. Di dalam ASI terdapat kandungan terbesar ke dua yaitu adalah asam amino taurine, yang ternyata ASI mengandung asam amino taurine 2 kali lebih banyak dibandingkan susu sapi. Di tinjau dari segi fungsinya asam amino taurine memiliki peran sebagai neurotransmitter dan berperan penting sebagai maturasi sel otak. Kemampuan perkembangan mental dan motorik anak berkolerasi dengan konsentrasi taurine dalam plasma. Dalam survei Riskesdas tahun 2010 menunjukan penurunan angkan pemberian nutrisi ASI terutama setelah usia 2 – 5 bulan karena sibuk bekerja. Menanggapi hal ini ibu melakukan cara lain agar nutrisi asi tetap dapat di berikan walau dengan aktifitas yang tidak dapat di tinggal kan, yaitu dengan pemerahan ASI sehingga susu dapatdi minum setiap saat. Dalam penyimpanan nya ASI perlu memperhatikan pedoman seperti dari CDC dimana ASI dapat disimpan dalam suhu ruangan (25oc) selama 6-8 jam, di refrigerator (4oc) selama 5 hari, dan pada frezzer yang terpisah (0oc) selama 3-8 bulan. Namun perlu disadari bahwa pada ASI yang di simpan juga akan terjadi proses proteolisis terutama bila di disimpan dalam waktu lama dan tanpa disimpan dengan cara yang sesuai.
. Dalam penelitian ini ditunjukan bahwa waktu penyimpanan memberikan efek yang signifikan terhadap kadar taurine ASI baik yang di simpan pada suhu ruangan, dingin maupun beku, sehingga semakin lama waktu penyimpanan ASI maka kadar taurine pada asi juga akan mengalami penuruna dikarenakan terjadi proses proteolysis. Ditunjukan bahwa penyimpanan selama 24 jam dalam suhu ruang terjadi penurunan kadar taurine sebesar 98, 04% , pada suhu dingin 66,14% dan suhu beku 30,5 %. Hal ini sesuai dengan prinsip dimana penyimpanan suhu rendah dapat memperlambat kecepatan rekasi metabolism dan menghambat pertumbuhan mikro organisme penyebab kerusakan dan kebusukan.
Taurine diketahui memiliki self life yang panjang, meskipun taurine termasuk ke dalam kelompok asam amino namun taurine tidak di masukan ke dalam kelompok protein Karena merupakan asam amino non esensial yang mengandung sulfur dan mengandung gugus amino, tetapi tidak memiliki gugus karboksil yang di perlukan untuk membentuk gugus peptide itu sebabnya molekut tersebut tidak berfungsi sebagai pembangun struktur protein.
Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa pengaruh penyimpanan sangat berpengaruh dengan kadar nutrisi yang terdapat di dalam ASI , namun dalam penyimpanan yang tepat dan sesuai , perusakan kadar nutrisi dapat di turunkan .
Informasi tambahan :
Nama jurnal : Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2016, Vol. 3 No.2 : 60 – 68
Penulis : Amalia Ruhana, Novenda Nur Istiqomah , Bambang Prijadi
Tahun terbit : Desember 2016
Baca lebih lajut pada :
Artikel ini ditulis oleh Febi Vivaldi - 41150098
No comments:
Post a Comment