Ringkasan Jurnal Gizi oleh Jonathan Irlambang
Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan MSG dalam jumlah berlebih, risiko untuk menderita kelebihan berat badan atau obesitas meningkat. Namun peningkatan risiko ini tidak sederhana dan bukan hanya disebabkan karena menyantap makanan tinggi MSG berlebihan. MSG merupakan salah satu zat aditif yang paling banyak digunakan sebagai penguat rasa dalam berragam makanan. MSG cenderung lebih populer di negara-negara Asia, akan tetapi Amerika juga banyak menggunakannya dalam makanan olahan, antara lain kentang goreng atau sup kaleng, walaupun seringkali tidak tercantum dalam labelnya.
Dari hasil penilitian bahwa konsumsi MSG mungkin dapat menyebabkan resistensi leptin, sehingga tubuh tidak efisien memroses energi yang didapat dari makanan. Sehingga orang-orang yang makan MSG lebih banyak, berat badannya meningkat dan hal ini tidak bergantung pada jumlah kalori yang dikonsumsi.
MSG terdiri dari 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air. Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino pembentuk protein yang terdapat dalam makanan dan tubuh manusia. Glutamat mempunyai peran sentral dalam berbagai metabolisme tubuh, antara lain sebagai unsur perantara metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Glutamat dapat dibentuk menjadi berbagai asam amino lain seperti gluthation, arginin dan proline (Reeds PJ et al, 2000). Lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat yang berhubungan dengan sistim saraf pusat, otak, dan organ pencernaan yaitu lambung dan pankreas. Melalui uji klinis telah dibuktikan, bahwa makanan yang enak karena glutamat, baik dari cita rasa bahan makanan itu sendiri maupun dari MSG, merangsang sekresi cairan pencernaan sehingga proses pencernaan makanan menjadi lebih baik (Yamaguchi, 1968)
Sejauh ini MSG dianggap aman, namun beberapa orang yang sensitif mengeluh sakit kepala, mual dan gangguan lain. Beberapa studi telah meneliti hubungan antara MSG dan berat badan, dan hasil yang didapat tidak konsisten. Para ilmuwan berspekulasi bahwa orang menyantap lebih banyak porsi makanan yang mengandung kadar MSG yang tinggi disebabkan karena rasa makanan yang lebih baik. Bukti lain menunjukkan bahwa MSG dapat mempengaruhi sistem sinyal tubuh yang mengatur keinginan makan (Marcus A, 2011).
Jadi kesimpulan dari ringkasan ini adalah MSG tidak meningkatkan berat badan apabila dikonsumsi dalam dosis yang wajar (0,5 -1 gram sehari atau 0,2-0,8% dari volume makanan) dan tidak disertai dengan konsumsi garam yang berlebihan.
Baca lebih lanjut di jurnal berikut ini:
Hidayat, Meilinah (2011) MSG Meningkatkan Berat Badan? Impulse: IDI's Magazine for Professional Update and Self Improvement (1). pp. 23-25.
Download :
Artikel ini ditulis oleh Jonathan Irlambang – 41150091
No comments:
Post a Comment