Status gizi dapat menjadi indikator baik atau buruknya keadaan tubuh seseorang akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi tertentu, yang pada akhirnya akan memberikan dampak pada tingkat kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani sendiri berarti kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Penelitian deskriptif-analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Sample yang diambil berjumlah 18 orang dengan kriteria atlet karate laki-laki berusia 14-16 tahun yang tergabung dalam KKI di Kota Bandar Lampung. Dalam pengukuran status gizi 18 responden, terdapat 4 responden berstatus gizi gemuk dan 3 responden tergolong obesitas sementara 11 responden lainnya tergolong normal. Tingkat kebugaran jasmani seluruh responden masuk dalam rata-rata tingkat kebugaran jasmani cukup walaupun beberapa responden yang memiliki status gizi gemuk dan obesitas ternyata memiliki hasil tes kebugaran yang buruk jika dibandingkan dengan responden dengan status gizi normal. Hal ini menunjukkan bahwa orang dengan kelebihan berat badan khususnya massa lemak tubuh yang berlebih akan cenderung memiliki kelambanan dalam berolahraga karena diperlukan tenaga yang lebih besar dan juga waktu yang lebih lama untuk dapat menggerakkan seluruh massa tubuhnya.
Berat badan yang tidak ideal akan mempengaruhi performance seorang atlet. Obesitas pada atlet remaja dapat menurunkan tingkat kecerdasan sehingga aktivitas dan kreativitas anak tersebut akan menurun sehingga latihan yang dilakukan tidak akan membuahkan hasil yang optimal. Oleh sebab itu, latihan yang rutin memang perlu dilakukan oleh seorang atlet, namun asupan nutrisi yang seimbang juga tetap harus dipertahankan demi mencapai status gizi yang cukup.
Sumber:
Amanda MZ, Neola et. al. 2015. Pengaruh Status Nutrisi terhadap Kebugaran Fisik Atlit Karate di Bandar Lampung, Volume 4, Nomor 6. Hal. 1 dan 4.
Artikel ini ditulis oleh Nadia Stephanie Tuankotta - 41150074
No comments:
Post a Comment