Dewasa ini, banyak permasalahan kesehatan dan gizi di Indonesia khususnya pada bayi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk (Berat Badan/Umur) pada balita di Indonesia yakni 17.90% . Volume produksi Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif dimana volume ASI yang diproduksi dipengaruhi oleh asupan gizi yang diperoleh ibu. Kebutuhan zat gizi ibu menyusui lebih besar dibanding ibu hamil yaitu penambahan energi (500 kkal pada enam bulan pertama dan 400 kkal pada bulan selanjutnya), protein (20 gram), dan konsumsi makanan sumber zat besi serta air yang cukup.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek dari asupan vitamin A dengan volume ASI ibu nifas. Metode yang digunakan adalah cross sectional dan melibatkan subjek penelitian sebanyak 30 ibu nifas(umur 20-35 tahun) di Desa Ciherang, Sukawening, Dramaga, Sinarsari, dan Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, pada bulan April hingga Mei 2013.
Dari penelitan ini didapatkan data sebanyak 93.30% subjek pernah mengonsumsi pangan yang mengandung vitamin A yaitu wortel dan bayam selama masa nifas. Rata-rata frekuensi konsumsi wortel lebih tinggi dibanding bayam. Rata-rata frekuensi wortel 2.80±1.20 kali/minggu dengan frekuensi konsumsi terbanyak tujuh kali/minggu, sedangkan rata-rata frekuensi konsumsi sayur bayam 2.50±1.00 kali/ minggu dengan frekuensi konsumsi terbanyak empat kali/minggu. Jenis pangan hewani sumber vitamin A yang dikonsumsi subjek yaitu daging ayam, telur ayam, susu bubuk, dan susu kental manis. Sebanyak 86.70% subjek mengonsumsi daging ayam dengan frekuensi konsumsi 2.00±1.50 kali/minggu. Seluruh subjek dalam penelitian ini sudah mengonsumsi dua kapsul vitamin A. Total asupan vitamin A dari kapsul sebesar 400 000 SI (120 000 RE). Sebanyak 80.00% subjek memiliki produksi ASI yang cukup bagi bayinya, sisanya (20.00%) kurang. Kecukupan produksi ASI ini dibantu oleh asupan vitamin A.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan vitamin A dari pangan yang mengandung vitamin A maupun pangan sumber vitamin A saja dengan produksi ASI. Hal ini berarti semakin tinggi konsumsi pangan sumber vitamin A, maka produksi ASI juga akan semakin tercukupi. Selain itu, konsumsi pangan yang memiliki kandungan Vitamin A sedikit tetapi dikonsumsi dalam jumlah banyak juga dapat mempengaruhi kecukupan produksi ASI. Hal ini karena vitamin A berfungsi dalam membantu produksi steroid. Steroid dan vitamin A berperan merangsang poliferasi epitel alveolus sehingga akan terbentuk alveolus yang baru dan terjadi peningkatan jumlah alveolus dalam kelenjar susu.
Informasi Tambahan
Judul Jurnal : KAITAN ASUPAN VITAMIN A DENGAN PRODUKSI AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU NIFAS (Association between Vitamin A Intake with Breast Milk Production on Postpartum Mothers)
Nama Jurnal : Jurnal Gizi dan Pangan, Volume 8, Nomor 2 : 83-88 (ISSN 1978 – 1059)
Penulis : Bibi Ahmad Chahyanto dan Katrin Roosita
Tahun Terbit : Juli 2013
Link : http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/7685/5952
Artikel ini ditulis oleh Prayana Nessie Laveda Banjarnahor - 41150058
No comments:
Post a Comment