Proses penuaan pada manusia akan meningkatka faktor resiko untuk penyakit seperti dementia dan Alzheimer's. Hal ini disebabkan karena pada manusia yang sudah lanjut usia, otak akan mengalami kemunduran. Kemunduran yang dimaksud ialah berkurangnya volume otak secara keseluruhan akibat degenerasi neuron-neuron yang ada di dalam otak. Selain itu, percabangan dendritik dan sinapsis antar neuron pada orang yang semakin menua juga akan berkurang secara gradual. Bagian dari otak yang mengalami degenerasi paling signifikan ialah area hippocampus dan korteks prefrontal. Hippocampus adalah bagian otak yang menyimpan memori, sedangkan korteks prefrontal lebih berperan pada proses kognitif dan logika dari seseorang. Inilah mengapa pada orang lanjut usia, kemampuan kognitif maupun kemampuan untuk mengingat akan mengalami kemunduran.
Untuk menjaga supaya perkembangan otak kita menjadi semakin baik di usia lanjut, ditemukan bahwa strategi nutrisional dapat membantu. Sejauh ini, kita mengenal bahwa diet CR (Calorie Reduction) dan IF (Intermittten Fasting) dapat membantu memperpanjang hidup kita dan mengoptimalkan fungsi otak kita ketika sudah berusia lanjut. Terbukti dari uji yang dilakukan pada tikus, dimana satu kelompok tikus diberikan kebebasan untuk makan sebanyak kemauan mereka dan kelompok satunya diberikan diet yang dibatasi. Ditemukan bahwa kelompok tikus yang diberi diet yang dibatasi kalorinya (CR) memiliki umur yang lebih panjang dan kemampuan kognitif yang lebih baik di usia tua. Sebuah penemuan menarik adalah bahwa otak akan berfungsi dengan sangat baik dalam keadaan sedikit kekurangan makan. Dalam keadaan sedikit lapar, maka otak akan berpikir secara lebih keras dan lebih "pintar" supaya bisa mendapatkan makanan. Inilah mengapa diet dengan reduksi kalori dapat mengoptimalkan fungsi otak.
Strategi nutrisional yang bermanfaat untuk memperpanjang usia dan mengoptimalkan fungsi otak kita di usia tua selain melalui reduksi kalori juga sebaiknya memperhatikan ratio antara makronutrien dari diet kita. Terbukti bahwa diet rendah protein dan tinggi karbohidrat akan lebih efektif untuk memperpanjang usia. Contohnya adalah penelitian pada orang Okinawan yang penduduknya memiliki usia yang relatif paling panjang di dunia dengan kemampuan kognitif pada usia tua yang masih optimal. Salah satu faktor yang paling berpengaruh ialah diet mereka yang komposisinya ialah 9% protein, 85% karbohidrat, dan sedikit sekali lemak.
Melalui pengaturan diet dan strategi nutrisional, proses penuaan dan penyakit akibat usia tua seperti dementia dapat ditunda. Hal ini akan memperpanjang usia dan kemampuan kognitif di usia tua. Manfaat yang diperoleh ialah kualitas kesehatan dari lansia akan semakin meningkat sehingga kualitas hidup mereka tentu juga akan meningkat.
Wahl, D., Cogger, V. C., Solon-Biet, S. M., Waern, R. V. R., et al. (2016). Nutritional strategies to optimise cognitive function in the aging brain. Ageing Research Reviews: Elsevier, (31): 80-92.
Artikel ini ditulis oleh Yessica - 41150081.
No comments:
Post a Comment