Masalah gizi merupakan salah satu masalah yang penting di dalam setiap negara. Setiap negara memiliki masalah yang berbeda-beda, ada yang masyarakatnya mengalami kekurangan gizi, tetapi ada juga yang masyarakatnya memiliki kelebihan gizi (obestitas) atau bahkan dalam satu negara mengalami dua masalah tersebut secara bersamaan. Gizi berperan penting dalam pertumbuhan setiap anak, yang nantinya anak tersebut dapat menjadi penerus dan pemimpin bagi negaranya. Jika kualitas gizi seseorang menurun maka memungkinkan berbagai masalah kesehatan muncul. Oleh karena itu lah, gizi sangat berperan penting dalam kemajuan setiap negara.
Gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan utama terutama di negara berkembang, seperti Indonesia. Ketika anak-anak kurang mendapat asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi, gizi buruk rentan mereka alami. Di Indonesia masalah kesehatan gizi lainnya adalah kekurangan zat besi. Dimana akibat dari kekurangan zat besi yang dialami masyarakat Indonesia salah satu dampaknya adalah meningkatnya anemia defisiensi besi. Angka terjadinya anemia defisiensi besi di Indonesia masih cukup tinggi. Selain menimbulkan terjadinya anemia, kekurangan zat besi juga dapat menimbulkan masalah mental dan juga masalah lainnya. Hal ini dikarenakan pentingnya zat besi bagi metabolisme tubuh manusia. Melihat masalah ini pemerintah Indonesia tak boleh hanya berdiam diri, jika keadaan ini terus menerus terjadi akan membuat masalah kesehatan baru terus bermunculan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberi edukasi kepada masyarakat terkait masalah kekurangan zat besi ini, menganjurkan kepada masyarakat untuk selalu mengkonsunsi makanan yang mengandung zat besi. Misalnya, kepada masyarakat kurang mampu yang juga memiliki pengetahuan yang kurang terkait kesehatan, bisa dengan mengajak sesama masyarakat untuk turut ikut serta dalam menyelesaikan masalah ini, dengan membentuk para kader, yang dibekali cukup materi dan latihan untuk memantau masyarakat sekitarnya dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Selain itu selalu memberi edukasi kepada masyarakat terkait makanan dan minuman yang mempengaruhi penyerapan zat besi di dalam tubuh, seperti edukasi dalam meminum obat atau makan hendaknya tidak bersamaan dengan teh, karena teh mempengaruhi penyerapan zat besi.
Selain itu, masalah gizi yang di alami Indonesia adalah gizi buruk di salah satu daerah indonesia bagian timur, yaitu NTT. Terjadi masalah gizi buruk ini tidak hanya dipengaruhi oleh satu hal, tetapi terdapat hubungan dari beberapa faktor, yaitu ekonomi, budaya, dan sumber daya alam. Masyarakat yang mengalami permasalahan dibidang ekonomi membuatnya tidak mampu membeli bahan makanan yang mengandung protein, seperti ikan, telur, dan daging. Kemudian dari faktor budaya, terdapat salah satu budaya yang melarang warga laki-laki di kabupaten tersebut untuk makan telur, karena dianggap pamali dan melanggar budaya yang ada. Selain itu sumber daya alam yang kurang mendukung seperti ketiadaan air bersih sangat mempengaruhi kesehatan warganya. Hal ini akan sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat daaerah tersebut. Tidak hanya itu faktor pengetahuan dan tingkat pendidikan akan sangat mempengaruhi perilaku dari sebuah tatanan masyarakat. Apa kebijakan yang dapat dilakukan untuk memerangi masalah gizi tersebut, salah satunya adalah dengan memberi edukasi dan menganjurkan berbagai tindakan pencegahan. Tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat terutama yang berkaitan dengan budaya, tapi dengan mencoba menggandeng para pemuka masyarakat di daerah tersebut akan memberikan pengaruh yang positif pada masyarakat tersebut.
Tidak hanya di Indonesia, negara-negara lainnya pun memiliki masalah gizi yang juga menjadi tantangan bagi mereka. Salah satu contohnya adalah negara iran. Masalah terkait gizi yang sedang dialami oleh masyarakat di negara Iran adalah transisi pola nutrisi pada makanan masyarakat iran dan penyakit gondok yang marak terjadi 15 sampai 20 tahun yang lalu. Masyarakat iran mengalami transisi pola nutrisi pada makanan, dimana pada setiap kali makan jumlah sayur nya sangat sedikit dan masyarakat lebih senang untuk memakan fast food. Kebiasaan masyarakat iran dalam mengkonsumsi makanan sudah hampir seperti negara barat. Dengan keadaan masyarakat yang seperti ini, pemerintah bertanggung jawab dengan masa depan gizi masyarakat mereka. Pemerintah membuat beberapa kebijakan dan sudah berjalan, dimana mereka mengedukasi kepada masyarakat untuk lebih banyak makan makanan yang kaya akan vitamin, zat besi dan yodium. Serta pemerintah memberikan makanan yang mengandung nutrisi tinggi vitamin, zat besi dan yodium. Masalah gizi selanjutnya sekitar 15-20 tahun lalu, banyak masyarakat iran yang terkena gondok. Para ilmuwan menemukan bahwa penyakit gondok yang dialami masyarakat iran disebabkan oleh kekurangan yodium. Untuk menyelesaikan masalah ini pemerintah mengambil keputusan untuk memperkaya yodium di dalam roti dan dengan kebijakan tersebut, tingkat penyakit gondok di negara Iran menjadi lebih baik. Keijakan pemerintah tersebut masih berjalan sampai saat ini.
Masalah gizi memanglah sesuatu yang kompleks, yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut bukan hanya dari salah satu aspek tetapi terdiri dari beberapa aspek. Oleh karena itu dalam membuat suatu kebijakan untuk menyelesaikan masalah tersebut harus dilihat dari semua aspek, agar masalah tersebut teratas sampai dengan akarnya. Masa depan suatu negara dipengaruhi oleh kualitas gizi masyarakatnya.
Narasumber :
dr. Raymond
dr.David
Q. Zolfaqary
Amin Saleh
artikel ini ditulis oleh :
chindy Kristiawati/42160042
No comments:
Post a Comment