Tuesday, August 29, 2017

Ringkasan Jurnal Gizi oleh Jessica Goldy

Ringkasan Jurnal Gizi oleh Jessica Goldy

Very-low-carbohydrate ketogenic diets (VLCKD) seiring waktu terbukti dapat memiliki peran terapeutik pada berbagai macam penyakit. Penggunaan VLCKD untuk mengobati epilepsi sudah diterapkan selama beberapa dekade dan diet ini menjadi semakin tersebar luas, serta menjadi populer pada tahun 1970 untuk penurunan berat badan – terutama 'Diet Atkins'. Baru-baru ini kegunaan terapeutik dari diet ketogenik pada penyakit lain juga telah dipelajari dengan hasil yang positif. Diet ketogenik merupakan diet mengurangi karbohidrat (biasanya hingga kurang dari 50 g/hari) dan meningkatkan proporsi protein serta lemak. Pengetahuan terkait efek metabolik diet ketogenik klasik berasal dari pelopor ide dari Cahill dan koleganya pada tahun 1960 namun baru terealisasi ketika dapat mengobati epilepsi. Ada pula bukti yang mengatakan bahwa diet rendah karbohidrat dapat memperbaiki jalur metabolik dan memiliki efek menguntungkan pada kesehatan. Untuk menegakkan konsep "makanan sebagai pengobatan" sesungguhnya merupakan konsep yang menarik dan untuk merealisasikannya dibutuhkan mempelajari efek VLCKD pada metabolisme manusia.

Insulin adalah hormon yang berperan menyimpan energi turunan karbohidrat, jika tidak terdapat diet karbohidrat maka kadar insulin akan menurun dan menyebabkan berkurangnya lipogenesis serta akumulasi lemak. Setelah beberapa hari mengurangi konsumsi karbohidrat (di bawah 50 g/hari) simpanan glukosa tidak cukup untuk oksidasi lemak, baik tidak cukup untuk menyuplai oksaloasetat pada siklus Krebs maupun menyuplai glukosa ke otak. Otak tidak bisa menggunakan lemak sebagai energi, namun ketika suplai glukosa turun maka otak mencari energi alternatif yaitu melalui berlebihnya produksi asetil KoA. Pada kondisi karbohidrat yang cukup, produksi asam asetoasetat dengan cepat akan dimetabolisme oleh jaringan. Ketika berlebih, maka akan dikonversi menjadi 2 badan keton lain dan menyebabkan ketonemia serta ketonuria.

VLCKD terbukti menurunkan berat badan karena mengurangi nafsu makan akibat efek kenyang yang ditimbulkan oleh protein, mengurangi lipogenesis dan meningkatkan lipolisis, meningkatkan efisiensi metabolik dalam mengkonsumsi lemak, meningkatkan ongkos metabolik glukoneogenesis serta adanya efek termik dari protein. Pada sistem kardiovaskular, diet ini menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah, selain itu juga memperbesar ukuran molekul LDL dari molekul LDL kecil padat yang cenderung aterogenik. Rendahnya kadar insulin menurunkan kadar enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA reduktase yang berfungsi untuk mensintesis kolesterol. Pada DM tipe 2 terjadi perbaikan sensitivitas insulin. VLCKD mengurangi kejadian epilepsi salah satunya dengan mengurangi eksitabilitas saraf. Efek insulin pada jerawat adalah menyebabkan proliferasi keratinosit basal, meningkatkan produksi sebum diperantarai hormon androgen, dan mendeskuamasi abnormal epitel folikel. Diet ketogenik menurunkan kadar insulin dan mengurangi munculnya jerawat. Diet ini juga menurunkan resiko kanker karena tidak adanya efek insulin yang mempengaruhi proses neoplastik melalui jalur insulin/IGF-1. Penyakit seperti sindrom polikistik ovarium, penyakit neurologik, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan trauma otak juga dapat diatasi dengan VLCKD.

Baca lebih lanjut di jurnal berikut ini:

A Paoli, A Rubini, J S Volek, K A Grimaldi; Beyond weight loss: a review of the therapeutic uses of very-low-carbohydrate (ketogenic) diets. European Journal of Clinical Nutrition. 2013; 67(8): 789-796. doi: 10.1038/ejcn.2013.116

Artikel ini ditulis oleh Jessica Goldy – 41150075



Virus-free. www.avast.com

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB