Tuesday, August 29, 2017

Ringkasan Jurnal Gizi oleh Komang Srighandi Utami Uliana

         Kesuburan (fertilitas) adalah dapat bekerjanya secara optimal organ-organ reproduksi baik pada pria maupun wanita. Perilaku gizi dan kesehatan merupakan factor penting yang mempengaruhi kesuburan dan keberhasilan pembuahan sel telur oleh sperma, serta tumbuh kembang janin agar lahir sebagai bayi yang sehat dan normal. Prinsip perilaku makan sehat jika aneka menu yang dikonsumsi memberikan gizi sseimbang. Gizi seimbang dipeoleh dari makanan yang berasal dari beraneka ragam bahan makanan. Kesadaran pola makan sehat kebanyakan belum dimiliki wanita usia subur (WUS) berusia muda (remaja). Keadaan ini bisa berdampak buruk karena mempengaruhi kesehatan organ reproduksi.

            Asupan zat gizi perlu diperhatikan agar mencapai kematangan seksual. Gizi seimbang akan  menentukan kesehatan organ reproduksi. Berikut beberapa zat gizi yang berperan dalam kesehatan organ reproduksi

1.      Karbohidrat

Selama fase luteal terjadi peningkatan asupan makanan atau energy. Karohidrat merupakan sumber peningkatan energy selama fase luteal. Apabila remaja mengkonsumsi makanan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan zat-zat gizi maka tubuh akan mengalami kekurangan gizi. Apabila keadaan ini berlangsung secara terus-menerus makan akan terjadi gangguan fungsi reproduksi seperti gangguan menstruasi.

2.      Protein

Arginin adalah asam amino yang berfungsi memerkuat daya tahan hidup sperma dan mencegah kemandulan.  Sumber arginine dari bahan makanan adalah ikan,daging sapi, ayam, kdan kacang-kacangan. Kedelai dan hasil olahannya seperti tempe, dan tahu merupakan sumber phytoestrogen yang dapat membantu merangsang hormone estrogen selama menstruasi sehingga mengurangi peradangan dan kram mesntruasi.

3.      Lemak

Tubuh seorang wanita harus mempunyai cadangan lemak dalam bentuk jaringan adipose untuk persiapan menyusui.  Menstruasi wantia juga menjadi tidak teratur apabila tidak memiliki simpanan lemak 20% dari total berat badan.

Asam lemak esensial seperti omega-3, dobutuhkan tubuh sekitar 3% dari energy total. Wanita dengan asupan asam lemak omega 3 yang rendah akan cenderung mengalami nyerihaid ( dismenorhea).

4.      Vitamin

Kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) mendorong kelebihan prostaglandin yang dapat memfasilitasi terjadinya dysmenorrhea.

Ø  Vitamin A sebagai antioksidan berfungksi menangkal radikal bebas terhadap dinding sperma dan ovum. Vitamin A juga bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan dan pembangkit libidio. Hasil peneitian menunjukan bahwa kejadian infeksi selama kehamilan meningkat pada ibu dengan devisiensi vitamin A, zat besi dan Zeng termasuk infeksi pada saluran reproduksi.

Ø  Vitamin C

Vitamin C berfungsi meningkatkan kesuburan , memperkuat system imun dan membantu penyerapan zat besi. Vitamin C dapat meningkatkan jumlah sperma dan mobilitasnya.

Ø  Vitamin E

Vitamin E sangat penting bagi system reproduksi. Vitamin E vmendukung produksi sperma dan hormone-hormon seks serta mencegah kerusakan DNA sperma. Studi menunjukan bahwa kerusakan DNA sperma dapat menyebabkan infertilitas. Perempuan yang mengkonsumsi vitamin E dua hari sebelum menstruasi dan tiga hari setelah menstruasi secara signifikan mengurangi nyeri haid

Ø  Asam Folat

Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan DNA dan RNA. Defisiensi asam folat  mengakibatkan kelainan kongenital seperti Neural Tube Defect (NTD).  Hasil penelitin menunjukan bahwa pemberian suplemen folat pada masa perikosepsi ( sebelum dan sesaat setelah terjadinya konsepsi) dapat menurunkan resiko NTD sebesar 70%.  Asam folat juga berfungsi dalam pembentukaan hemoglobin. Selama hamil dan menyusui wanita memerlukan lebih bnyak asam folat dan zat besi. Jika asupan folat dan zat besi tidak mencukup akan akan memperparah anemia pada ibu tersebut, dan berakibat perdarahan banyak waktu melahirkan ,lahir lama atau lebih mudah terkena infeksi yang berakibat fatal.

Ø  Vitamin B12

Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Vitamin B12 dapat menambah dan meningkatkan kualitas sperma. Defisiensi Vitamin B12 dapat menyebabkan anemia perniciosa.

Ø  Zat besi

Zat besi penting untuk transportasi darah dan oksigen didalam tubuh. suatu studi menunjukan bahwa 40% wanita yang mengalami masalah ovulasi menjadisubur setelah mengkonsumsi zat besi. Zat besi juga penting dalam pembentukan sel darah merah. Defisiensi zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.

Ø  Kalsium

Kalsium merupakan zat gizi mikro yang memiliki peran dalam mengurangi Dysminorrea. Kalsium juga dikaitkan dengan kesehatan reproduksi, utamanya pre-eklamsia/eklamsia, berat badan lahir rendah (BBLR) serta kelahiran prematur.

Ø  Seng

Seng membantu menjaga fungsi organ seksual pria,produksi sperma dan motilitas sperma. Kekurangan seng menyebabkan penurunan testosteron, penyusutan testis dan menurunnya kualitas sperma.  Suplemen seng selama kehamilan menurunkan resiko prematuritas.

Yang penting dilakukan untuk meningkatkan kesuburan adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dengan beranekaradam makanan. Fertilitas pada masa prakonsepsi dapat ditingkatkan dengan  memilih makanan khusus pendukung fertilitas.

Baca lebih lanjut di jurnal berikut ini:

Dewantari, N. M. (2013). Peranan Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jurnal Skala Husada, 10(2), 219-224. (DOWNLOAD FREE PDF HERE)

Artikel ini ditulis oleh Komang Srighandi Utami Uliana - 41150044

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB