Tuesday, August 29, 2017

Ringkasan Jurnal Gizi oleh Nigel Boeky

Anak yang berkebuthan khusus merupakan anak yang memiliki keterbatasan dalam hal fisik
dan atau mental yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan oleh karena itu anak
dalam keaadaan tersebut memerlukan penanganan khusus salah satu yang termasuk dalam
kelompok anak berkebutuhan khusu adalah anak dengan gangguan autistik.
Autistik adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan kemampuan dalam
berinteraksi sosial berkomunikasi dan berperilaku sesuai dengan perkembangan, anak autis sering
memperlihatkan prilaku seperti hiperaktif, menyakiti diri sendiri, suka bertepuk tangan berulang,
suka mengamung dan tidak mampu menatap lawan bicara, selain itu juga pola konsumsi makanan
merupakan yang harus di perhatikan karena terdapat makanan- makanan yang menjadi pantangan,
dan hal itu juga terkait tentang salah satu diet bagi penderita Autistic Spectrum Disorder (ASD)
berupa diet Gluten Free casein free (GFCF)
Pola makan pada nak terutama anak autis harus mengandung jumlah zat gizi, terutama
karbohidrat, protein dan kalsium yang tinggi guna memenuhi kebutuhan selama masa pertumbuhan
dan perkembangan, ada beberapa makanan yang menimbulkan reaksi alergi pada anak autis seperti
gula, susu, sapi , gandum, coklat, telut, kacang maupun ikan. Selain itu juga konsumsi gluten dan
kasein perlu dihindari karena pada umumnya penderita autis tidak tahan terhadap gluten dan kasein.
Gluten merupakan protein yang bersifat khas yang terdapat pada tepung terigu dan dalam jumlah
kecil dalam tepung serealia lainnnya, sedangkan kafein merupakan protein komplek pada susu yang
mempunyai sifat khas yaitu dapat menggumpal dan membentuk masa kompak.
Pada orang normal gluten dan casein dapat di cerna secara sempurna menjadi asam amino
tunggal sedangkan pada anak autis berlangsung tidak sempurna, pada kebabnyakan pasien autis di
temukan pori – pori tidak lazim pada membran saluran cerna dan hipermeabilitas mukosa usus
sehingga gluten dan kasein hanya terpecah sampai polipeptida dan meningkatkan petide akibat
hipermeabilitas pada mukosa usus. Polipeptida ini tidak tercerna keluar dari dinding usu tetapi
terserap kealiran darah yang kemudian terikat pada reseptor opiod otak (berhubungan dengan mood)
sehinggal meninimbulkan gejala kelainan perilaku pada anak autis.
Peneltian di pusat Terapi Pendidikan Ananda Bekasi (2013) melakukan penilitian yang
menunjukan hubungan yang bermakna antara frekuensi diet bebas gluten bebas kasein dengan skor
perilaku. Pada penilitian tersebut penderita autis yang mengkonsumsi makanan sumber gluten dan
kasein dengan frekuensi yang rendah memiliki perilaku yang lebih terarah di bandingkan penderita
autis yang mengkonsumsi makanan sumber gluten dan kasein dengan frekuensi tinggi.
Baca lebih lanjut di junal berikut ini:
Nurhidayati Z. 2015. Pengaruh Pola Konsumsi Makanan Bebas Gluten Bebas Casein dengan Gangguan Perilaku pada Anak Autistik. Majority Vol.4 No.7 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

artikel ini ditulis oleh Nigel Boeky - 41150062

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB