Tuesday, August 29, 2017

Ringkasan Jurnal Gizi oleh Shanty Dewi Sutantyo

Konsumsi minuman manis (sugar-sweetened beverages) khususnya minuman bersoda memiliki peran yang cukup besar dalam menaikkan berat badan berdasarkan review sistematik dan meta-analisis dari studi kohort prospektif (15 pada anak-anak dan 7 pada orang dewasa) dan uji coba terkontrol secara acak (5 masing-masing) pada anak-anak dan dewasa) membuktikan bahwa konsumsi minuman manis. (Malik VS, Pan A, Willett WC, Hu FB.)

Walaupun konsumsi soda dikaitkan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT / BMI) dalam beberapa penelitian, cukup sulit untuk menemukan hubungan antara konsumsi soda dan BMI karena dua hal. Pertama, beberapa temuan sebagian besar didasarkan pada penelitian observasional dan cross-sectional, dengan bukti yang jauh lebih sedikit dari uji coba terkontrol secara acak. Kedua, hubungan yang dilaporkan dapat dikacaukan oleh faktor genetik maupun lingkungan yang mempengaruhi jumlah konsumsi soda dan jumlah BMI. Pada penelitian di jurnal ini, penulis menggunakan desain kembar untuk mengetahui hubungan antara konsumsi soda dan BMI dengan menghitung kerapatan terukur dan tidak terukur dalam data non eksperimental. (Grimm GC, Harnack L, Story M.)

Dilakukan penelitian dengan metode penelitian cross sectional terhadap 5787 pasang kembar dewasa dengan jenis kelamin yang sama (18-97 tahun, 66% perempuan) berbasis komunitas Washington State Twin Registry. Sctructural Equation Modeling (SEM/Pemodelan persamaan struktural) digunakan untuk menyelidiki hubungan antara konsumsi soda dan BMI di dalam populasi (hubungan fenotipik antara eksposur dan hasil di antara seluruh kembar yang diperlakukan sebagai individu) dan pasangan kembar identik dan fraternal (asosiasi quasi-causal yang mengontrol percampuran genetik dan lingkungan)

Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil di antara semua kembar, ada hubungan fenotipik yang signifikan antara konsumsi soda dan BMI yang dilakukan saat mengendalikan usia, jenis kelamin, ras, pendapatan rumah tangga, dan tingkat pendidikan. Namun, dalam model quasi-causal, konsumsi soda pada BMI sangat berkurang dan tidak lagi signifikan, dengan perbedaan genetik yang besar pada pria dan wanita. Pada hasil ini disimpulkan bahwa asosiasi yang signifikan antara konsumsi soda dan BMI yang diamat diantara pasangan-pasangan kembar (asosiasi fenotipik) sangat berkurang dan tidak lagi signifikan, dan kurangnya asosiasi pada pasangan-pasangan kembar dikarenakan perbauran genetik. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara konsumsi soda dan BMI yang umumnya diteliti pada beberapa studi kemungkinan dimediasi oleh faktor genetik yang terjadi pada konsumsi soda dan BMI.

 

-Artikel ini ditulis oleh Shanty Dewi Sutantyo (41150033)

 

 

Informasi Tambahan

 

Judul artikel asli          : Cross-sectional Association between Soda Consumption and Body Mass Index in a Community-based Sample of Twins

Nama Jurnal                : Nutrition Journal (BioMed Central)

Penulis                         : Anna E. Eney, Siny Tsang, Joseph A. Delaney, Eric Turkheimer, Glen E. Duncan

Tahun Terbit                : 2017

Link Jurnal                  : https://doi.org/10.1186/s12937-017-0269-y

No comments:

Post a Comment

Ikutilah Jalan Orang Baik dan Orang Benar

Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar. Amsal 2:20 TB